Potensi Rob Bertahan Meski Super Blood Moon Berlalu, Ini Sebabnya

Sabtu, 29 Mei 2021 23:24 WIB

Gelombang laut melewati batu pemecah ombak sehingga menghantam daratan pesisir pantai wisata Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis 27 Mei 2021. Menurut BMKG, gelombang tinggi akibat pengaruh Gerhana Bulan Total, fenomena Super Blood Moon itu memicu kecepatan 20 knot atau setara 37 kilometer per jam yang mempengaruhi peningkatan ketinggian muka air laut 2,5 hingga 3 meter di wilayah pesisir Pantai Bagian Timur Aceh, sehinga merusak puluhan pondok wisata dan rumah warga terendam rob. ANTARA FOTO/Rahmad

TEMPO.CO, Bandung - Fenomena supermoon dan gerhana bulan total (super blood moon) pada 26 Mei 2021 diduga menyebabkan banjir dari air pasang (rob) di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung menemukan faktor lain dari cuaca yang memperparah banjir itu.

“Saat ini terdapat gangguan cuaca skala besar di atas Samudera Hindia,” kata anggota tim Erma Yulihastin, lewat keterangan tertulis, Sabtu 29 Mei 2021.

Gangguan cuaca itu menimbulkan seruak badai di laut yang dapat memperparah rob. Lokasinya disebutkan di kawasan pesisir barat Sumatera, barat Kalimantan, dan utara-selatan Jawa. Saat keterangan dibagikan hari ini, Erma menjelaskan, sistem badai skala besar sudah pecah dan memasuki wilayah Kalimantan dan Jawa.

Akibatnya, dia memperingatkan, dapat mempengaruhi sistem cuaca harian di wilayah-wilayah tersebut. “Proses pecahnya sistem badai tersebut menimbulkan dampak pembentukan garis badai yang menjalar dari barat ke timur,” ujarnya.

Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) milik LAPAN memprediksi kalau dampak garis badai itu mulai menjangkau pesisir Bengkulu, Lampung, Kalimantan, pada hari ini. Selanjutnya, garis badai ini pecah dan menimbulkan seruak badai di laut yang dampaknya menjangkau seluruh kawasan pesisir utara-selatan Jawa.

Advertising
Advertising

Potensi memperparah rob itu, menurut Erma, juga sejalan dengan prediksi tinggi gelombang oleh Sistem Embaran Maritim (SEMAR) LAPAN pada 29 Mei 2021 yang mencapai 1-3 meter. Berdasarkan hasil dari sistem pemantau cuaca ekstrem di laut itu tim meminta masyarakat di pesisir utara dan selatan Jawa untuk mewaspadai potensi peningkatan hujan dan rob mulai hari ini sampai Senin 31 Mei 2021.

Baca juga:
WhatsApp Batalkan Rencana Pangkas Fungsi Aplikasi Pengguna 'Bandel'

Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

7 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

10 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

14 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

14 hari lalu

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

Waspada curah hujan akan semakin tinggi di beberapa kota besar Indonesia, akibat siklon tropis. Ini peringatan dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

15 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

20 hari lalu

Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.

Baca Selengkapnya

Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

27 hari lalu

Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

Kemungkinan besar hujan ekstrem semakin ekstrem di masa depan termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

35 hari lalu

Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

Tanggul atau lining dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir rob menjelang arus mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

35 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

40 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?

Baca Selengkapnya