Studi di Bonbin Amerika: Kemampuan Sedot Belalai Gajah 540 km/jam

Reporter

Terjemahan

Jumat, 4 Juni 2021 10:00 WIB

Gajah menyemprot wisatawan dengan belalainya dalam perayaan Festival Air Songkran di provinsi Ayutthaya, utara Bangkok, Thailand, 11 April 2017. REUTERS/Chaiwat Subprasom

TEMPO.CO, Jakarta - Daya sedot ekstrem membantu gajah-gajah menyimpan air dan makanan dalam belalainya. Kemampuan mengisap belalai gajah setara lebih dari 30 kali kecepatan embusan udara saat kita bersin.

Gajah menggunakan belalainya yang berbobot lebih dari 100 kilogram untuk beragam fungsi: mencari makanan di antara vegetasi, minum, dan bahkan menjadi dayung ketika melintasi sungai yang dalam.

Untuk memahami lebih baik bagaimana gajah menggunakan belalainya, Andrew Schulz dari Georgia Institute of Technology, Amerika Serikat, dan timnya mengikuti dan memfilmkan perilaku video Gajah Afrika (Loxodonta africana) betina berusia 34 tahun. Video itu melengkapi serangkaian observasi yang dilakukan di Kebun Binatang Atlanta.

Seperti diungkap dalam publikasi hasil studi itu di Journal of The Royal Society Interface, terbit 2 Juni 2021, para peneliti itu di antaranya memenuhi sebuah akuarium dengan air hingga volume tertentu. Mereka mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan gajah untuk menyedot air dari dalam akuarium itu melalui belalainya.

Tim mengkalkulasi kalau gajah menyedot air melalui belalainya ekuivalen dengan kecepatan udara 150 meter per detik atau 540 kilometer per jam. "Itu sekitar 30 kali kecepatan bersin manusia," kata Schulz sambil memberi catatan, ketika bersin, kita mengembuskan udara dengan kecepatan 4,5 meter per detik.

Advertising
Advertising

Schulz dan timnya juga memperkirakan kapasitas belalai dengan cara mengukur volume internal belalai milik seekor gajah betina berusia 38 tahun yang telah menjalani eutanasia karena masalah medis. Gajah itu, sebelum kematiannya, berbobot empat ton.

Hasil pengukuran menunjukkan volume dan bobot belalainya yang disimpan beku itu setara belalai gajah di Bonbin Atlanta. Terungkap pula dari hasil pengukuran itu, gajah mampu mengisap jauh lebih banyak jumlah air daripada yang diperkirakan menurut volume belalainya saat berelaksasi.

Untuk mencari tahu kenapa bisa begitu, Schulz dkk menggunakan pencitraan gelombang ultra untuk melihat bagian dalam belalai ketika si gajah sedang menarik udara atau mengisap atau menyedot air. Mereka menemukan gajah mampu memekarkan kedua lubang hidungnya sebesar 30 persen, yang akibatnya meningkatkan volume rongga pernapasan itu sebesar 64 persen.

Foto kawanan gajah Afrika di sebuah kolam air di Konservasi Tuli Game di Bostwana ini memenangkan lomba foto Wildlife Photographer of the Year kategori Wildlife Photographer of the Year. Huffingtonpost.com/Greg du Toit

"Mereka menggunakan mekanisme ini untuk menyedot air dan juga menyimpannya dalam belalai untuk kemudian menyemburkannya untuk mendinginkan badan," kata Schulz.

Menurut John Hutchinson dari Royal Veterinary College, London, perilaku dengan belalai gajah itu dikenal dilakukan sebagian kecil hewan bertulang belakang selain ikan. "Karena gajah memang telah berevolusi jauh dari nenek moyangnya yang hidup di air, kelihatannya mereka menggunakan warisan kemampuan hewan air nenek moyangnya itu dan menggunakannya di darat," katanya.

NEW SCIENTIST | ROYAL SOCIETY PUBLISHING

Baca juga:
Terkini, IUCN Tetapkan Sekaligus Dua Spesies Gajah Afrika Terancam Punah

Berita terkait

Sambut Pengunjung pada Libur Lebaran, Taman Margasatwa Ragunan Tambah Kantong Parkir

23 hari lalu

Sambut Pengunjung pada Libur Lebaran, Taman Margasatwa Ragunan Tambah Kantong Parkir

Pengunjung bisa ikut merayakan ulang tahun gorila, salah satu penghuni Taman Margasatwa Ragunan, yang berulang tahun pada hari Lebaran.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Bandung Zoo, Pengunjung Diajak Berbuka Puasa Bersama Satwa

44 hari lalu

Ngabuburit di Bandung Zoo, Pengunjung Diajak Berbuka Puasa Bersama Satwa

Paket ngabuburit di Bandung Zoo sudah termasuk tiket masuk, makanan, sampai interaksi dengan beberapa satwa nokturnal.

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

46 hari lalu

Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

Karena Pengelolaan yang Buruk, Bobby Nasution Tutup Medan Zoo

Baca Selengkapnya

Taylor Swift Dua Hari Berturut-turut Berkunjung ke Sydney Zoo, Ada Apa di Sana?

23 Februari 2024

Taylor Swift Dua Hari Berturut-turut Berkunjung ke Sydney Zoo, Ada Apa di Sana?

Kenapa Taylor Swift lebih memilih Sydney Zoo, bahkan sampai dua hari berturut-turut ke sana?

Baca Selengkapnya

Diplomasi Panda, Cina Berencana Kirim Lebih Banyak Panda ke Amerika Serikat

23 Februari 2024

Diplomasi Panda, Cina Berencana Kirim Lebih Banyak Panda ke Amerika Serikat

Cina kembali melakukan diplomasi panda di tengah ketegangan hubungannya dengan Amerika Serikat selama setahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

21 Februari 2024

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

Seekor singa jantan membunuh penjaga yang telah merawatnya dari bayi saat sedang diberi makan.

Baca Selengkapnya

Kasus Harimau Mati, Organisasi Satwa Rekomendasikan Pemindahan Hewan dari Medan Zoo ke Suaka Alam

19 Februari 2024

Kasus Harimau Mati, Organisasi Satwa Rekomendasikan Pemindahan Hewan dari Medan Zoo ke Suaka Alam

PETA Asia, organisasi global bidang satwa, menyarankan pemindahan hewan penghuni Medan Zoo ke alam bebas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.

Baca Selengkapnya

Tragedi di Medan Zoo, Harimau Sorik Alami Kerusakan Kronis Multiorgan

16 Februari 2024

Tragedi di Medan Zoo, Harimau Sorik Alami Kerusakan Kronis Multiorgan

Harimau bernama Sorik koleksi Medan Zoo, Sumatera Utara, akhirnya menyusul mati pada 13 Februari 2024. Ini yang ditemukan saat jasadnya dibedah.

Baca Selengkapnya

Tarif dan Fasilitas di Resort Taman Safari Cisarua Bogor

16 Februari 2024

Tarif dan Fasilitas di Resort Taman Safari Cisarua Bogor

Untuk wisatawan dari luar kota, menginap bisa jadi pilihan saat berkunjung ke Taman Safari Ini fasilitas dan tarifnya.

Baca Selengkapnya