Puluhan Sapi Mati Karena Antraks Diduga Tulari Warga Desa di Tulungagung

Reporter

Antara

Senin, 7 Juni 2021 07:31 WIB

Ilustrasi bakteri. reddit.com

TEMPO.CO, Tulungagung - Sebanyak enam warga desa di Tulungagung, Jawa Timur, yang diduga terinfeksi bakteri antraks sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Mereka yang diperkirakan tertular dari sapi, menyusul kematian puluhan hewan ternak di desa itu, hanya diberikan antibiotik dari dokter.

"Mereka tidak diisolasi tapi kami edukasi untuk melakukan 'personal higiene'," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka, Minggu 6 Juni 2021.

Didik mengakui penyakit antraks sangat menular dan berbahaya. Penyebabnya adalah bakteri jenis Bacillus anthracis yang biasa menyerang hewan. Namun, Didik menambahkan, penyakit bisa dikendalikan sepanjang telah diberikan antibiotik secara rutin, minimal 20 hari sejak penyakit mulai diterapi pengobatan di bawah panduan dan pengawasan dokter.

"Tracing (penelusuran) ke warga sekitar juga sudah kami lakukan, sejak pertama kasus ini mulai ditemukan pada Rabu (2 Juni 2021) lalu, dengan cara melakukan kunjungan langsung dari rumah ke rumah warga," kata Didik lagi.

Hasilnnya, belum ada laporan tambahan kasus baru ditemukan. Petugas kesehatan saat ini memilih aktif melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap pasien/penderita dengan mendatangi ke rumah-rumah mereka yang berlokasi di Dusun Toro, Desa Sidomulyo.

Advertising
Advertising

Kasus antraks di Tulungagung juga sudah menjadi perhatian khusus Dinas Peternakan Jawa Timur dan Kementerian Pertanian. Tim khusus dari Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta juga telah didatangkan ke lokasi.

Sampel organ dalam ternak yang mati, tanah area pembuangan kotoran ternak di lingkungan yang terkontaminasi sudah diambil untuk diperiksa. Demikian pula sampel darah dan area kulit warga yang mengalami gejala kulit melepuh berbentuk cincin dengan warna gosong di tengah yang cirinya sangat mirip penyakit antraks.

Untuk sampel dari organ, kotoran dan tanah kandang yang terkontaminasi, Balai Veteriner Wates Yogyakarta sudah mengkonfirmasi bahwa penyebab kematian sejumlah ternak sapi di Desa Sidomulyo karena bakteri antraks. Namun untuk sampel luka kulit warga, saat ini masih diteliti. "Semoga pekan ini, Insya Allah Kamis (10 Juni 2021) hasilnya sudah keluar dan kami terima," kata Didik.

Baca juga:
Penjelasan Hilangnya Artikel Alat Prediksi Gempa dari Laman UGM

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

6 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

10 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

11 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

14 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

16 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

18 hari lalu

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

Chibicon menampilkan booth-booth menarik yang dipenuhi dengan produk dan karya unik dari para kreator lokal

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

23 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

23 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

27 hari lalu

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan sejak Senin, 8 April 2024 menyebabkan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya