Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geger Puluhan Sapi Mati Dikira Diguna-guna, Ternyata Anthrax

Reporter

image-gnews
Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
Iklan

TEMPO.CO, Tulungagung -  Misteri kematian puluhan ekor sapi di satu desa di Tulungagung, Jawa Timur, akhirnya terungkap. Sebanyak 26 sapi plus tiga kambing mati mendadak hanya dalam kurun sebulan sempat memicu dugaan yang bikin geger: sapi dan kambing telah diguna-guna.

Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung memastikan penyebab kematian ternak sapi dan kambing di wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, tersebut karena serangan virus anthrax. Kepastian didapat dari pemeriksaan laboratorium.

Dinas Peternakan turun ke lokasi setelah rumor berkembang kalau pembedahan organ dalam ternak yang mati menemukan benda bukan pakan seperti kain, benang, jarum, hingga pecahan logam. Desa pun geger.

Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung lalu mengerahkan tim untuk mengambil sampel isi lambung, darah serta empedu dari ternak yang sudah mati dan dikubur. Petugas juga mengambil sampel darah serta feses dari ternak sapi hidup dalam pemeriksaan yang dilakukan.

Sampel-sampel yang telah dikumpulkan diperiksa di laboratorium di Surabaya. "Sapi-sapi yang mati terindikasi anthrax, sedangkan 44 sapi lainnya sehat," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menerangkan hasil pemeriksaan, Jumat 4 Juni 2021.

Menurut Maryoto, temuan serangan bakteri yang juga dikenal bisa menular ke manusia atau zoonosis itu telah dilaporkan ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Pertanian. Sedang untuk mencegah penyebaran yang lebih luas, Pemerintah Kabupaten Tulungagung mencegah peternak yang ingin membawa ternak sapi maupun kambing mereka keluar dari Desa Sidomulyo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bahasanya seperti di 'lockdown'-lah. Sapi-sapi di wilayah desa itu belum bisa ke luar,” kata Maryoto.

Posko bersama ditambahkannya telah didirikan untuk mendukung upaya pencegahan penularan lebih luas itu. Petugasnya melibatkan Kementerian Pertanian dan Balai Besar Veteriner Yogyakarta.

Adapun terhadap sapi yang sehat dilakukan proteksi berupa penyemprotan kandang menggunakan disinfektan. Para peternak juga diminta melapor ke posko jika menemukan gejala sakit pada sapi. Namun, dengan alasan langkah-langkah tersebut, Maryoto menyatakan tak perlu menutup pasar hewan di daerah setempat.

Baca juga:
Tim Arkeologi Temukan Struktur Tahan Gempa di Situs Candi Dingkel 

KOREKSI:

Artikel ini telah diubah pada Senin 7 Juni 2021, pukul 07.35 WIB, karena kekeliruan menyebut anthrax sebagai serangan virus. Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Terima kasih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

7 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

20 hari lalu

Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Tulungagung, Beni Agus Setiawan Foto: ANTARA/HO - Joko Pramono
Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa


Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

25 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi klaim stok daging sapi aman, meski ada impor sapi hidup mati dalam perjalanan laut.


Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

30 hari lalu

Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.


ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

37 hari lalu

Impor Sapi Bakalan Dibuka Lagi
ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, menyatakan pihaknya akan mendatangkan 2.350 ekor sapi asal Australia pada akhir Maret ini.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

38 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

39 hari lalu

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menyuntikan vitamin dan vaksin antraks untuk sapi ternak warga pada kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. Penyaluran vaksin sebagai langkah pencegahan penyebaran virus antraks (Bacillus Anthracis). ANTARA/Mohammad Ayudha
Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

43 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Vonis Kasus Pembunuhan Pasutri Pengusaha di Tulungagung, Pendapat Majelis Hakim Terbelah

57 hari lalu

Suasana sidang kasus pembunuhan pasutri asal Ngantru, Tulungagung dengan terdakwa Glowoh alias Edi Porwanto di Pengadilan Negeri Tulungagung, Rabu 28 Februari 2024. ANTARA/HO - Joko Pramono
Vonis Kasus Pembunuhan Pasutri Pengusaha di Tulungagung, Pendapat Majelis Hakim Terbelah

Majelis hakim memvonis terdakwa pembunuhan pasutri dengan hukuman 14 tahun penjara. Hakim berbeda pendapat soal pembunuhan berencana.


Ibu Bunuh Balita Pakai Racun di Tulungagung Berawal dari Niat Bunuh Diri Bersama

24 Februari 2024

Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi memimpin gelar perkara ibu bunuh anak di Mapolres Tulungagung, Jumat, 22 Fenruari 2024. Foto: ANTARA/HO - Joko Pramono
Ibu Bunuh Balita Pakai Racun di Tulungagung Berawal dari Niat Bunuh Diri Bersama

Apa penyebab YM, ibu muda di Tulungagung, tega membunuh anaknya sendiri yang masih berusia 5 tahun?