Begini Facebook Definisikan Ujaran Kebencian dan Menyaring Konten

Selasa, 8 Juni 2021 17:20 WIB

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Facebook mengungkap caranya menangkal ujaran kebencian menyebar di platformnya. Mereka memiliki tim konten yang mengembangkan kebijakan-kebijakan berdasarkan masukan dari para ahli independen di bidangnya.

"Seperti masukan dari ahli bidang teknologi, keselamatan publik, dan hak asasi manusia," kata Content Policy Manager, Hate Speech, di Facebook, Manu Gummi, dalam acara virtual bertajuk ‘Hate Speech Under the Hood’, Selasa 8 Juni 2021.

Gummi menerangkan, tim kebijakan konten Facebook tersebar di 11 kantor di seluruh dunia. Mereka disebutkannya adalah bagian dari tim yang lebih besar dengan lebih dari 35 ribu orang yang bekerja dalam hal keselamatan dan keamanan di Facebook, termasuk lebih dari 15 ribu moderator konten.

Gummi menegaskan, standar komunitas Facebook adalah dokumen yang terus diperbaharui. “Artinya, kami terus mengembangkan kebijakan untuk bisa mengimbangi dan beradaptasi dengan perubahan perilaku di ranah online,” katanya.

Setiap dua minggu sekali, dia menambahkan, tim kebijakan konten itu mengadakan pertemuan yang disebut Policy Forum. Mereka akan berdiskusi tentang pembaruan dan penyesuaian standar komunitas dan kebijakan iklan.

Advertising
Advertising

"Hal ini penting, khususnya bagi kebijakan untuk ujaran kebencian, mengingat bahasa yang digunakan berkembang dengan cepat," kata Gummi sambil menambahkan, "Bahkan kata-kata yang biasa saja bisa digunakan sebagai cercaan berbahaya."

Facebook membawa para ahli dari berbagai perusahaan untuk berpartisipasi dalam Policy Forum. Dalam beberapa kesempatan, mereka membawa jurnalis dan akademisi ke dalam pertemuan ini untuk mengamati kegiatannya. Tim kebijakan konten berupaya tetap transparan terhadap pekerjaan mereka dalam dan sesudah Policy Forum.

Gummi juga memberi catatan bahwa tidak ada definisi yang disepakati secara global tentang apa itu ujaran kebencian. Negara-negara memiliki hukum terkait ujaran kebencian dengan definisinya yang sangat bervariasi.

Di Facebook, Gummi berujar, ujaran kebencian didefinisikan sebagai serangan langsung terhadap orang, berdasarkan karakteristik yang dilindungi. Definisi ini dikembangkan setelah melakukan riset eksternal yang mendalam dan konsultasi dengan ahli independen.

data

Lalu, apa yang dimaksud dengan serangan langsung? Facebook mendefinisikannya sebagai ujaran yang tidak manusiawi atau mengandung kekerasan, stereotip yang membahayakan pernyataan inferioritas, ekspresi penghinaan, ekspresi rasa jijik atau pengusiran, mengutuk, dan ajakan untuk pengucilan atau segregasi.

Sementara yang dimaksud dengan karakter yang dilindungi adalah ras, etnis, kewarganegaraan, disabilitas, agama, kasta, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, dan penyakit berat. Facebook juga menganggap usia sebagai karakteristik yang dilindungi saat dirujuk bersama dengan karakteristik lain yang dilindungi.

Media sosial besutan Mark Zuckerberg itu juga memberikan beberapa perlindungan untuk karakteristik seperti pekerjaan, ketika mereka direferensikan bersama dengan karakteristik yang dilindungi. “Facebook melindungi pengungsi, migran, imigran, dan pencari suaka dari serangan paling parah, meskipun kami mengizinkan komentar dan kritik terhadap kebijakan imigrasi,” kata Gummi.

Baca juga:
Surat Karyawan Facebook Serukan Investigasi Atas Konten Pro-Palestina

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

7 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

9 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

10 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

10 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

10 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya

Diprediksi Saingi Instagram, Ini 4 Kelebihan TikTok Notes

10 hari lalu

Diprediksi Saingi Instagram, Ini 4 Kelebihan TikTok Notes

TikTok Notes menjadi fitur baru yang akan menyaingi Instagram Notes dengan beberapa kelebihan. Lantas, apa kelebihan TikTok Notes?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

13 hari lalu

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

Grup idola K-pop T-ARA meraih puncak popularitaasnya di tahun 2010an dengan berbagai lika-liku termasuk tuduhan skandal bullying.

Baca Selengkapnya

YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

15 hari lalu

YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

Pengguna yang terpilih bakal mendapatkan pembaruan tampilan di YouTube.

Baca Selengkapnya