Badan Antariksa Eropa Siapkan Misi Baru ke Venus

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 12 Juni 2021 05:46 WIB

Planet Venus lewat di depan matahari dilihat dari Hutchinson, Kansas, Amerika Serikat, Selasa (5/6). AP Photo/The Hutchinson News, Travis Morisse

TEMPO.CO, Jakarta - Daftar pengunjung Venus bertambah. Setelah NASA mengumumkan dua misi kembarnya pada 2 Juni lalu, Badan Antariksa Eropa (ESA) menyatakan akan mengirim pula pesawat pengorbitnya yang bernama EnVision untuk membantu mempelajari kenapa planet itu sangat berbeda dari Bumi sekalipun bertetangga.

Amerika Serikat dan Uni Soviet telah mengirim banyak pesawat antariksa untuk mempelajari Venus pada 1960-an sebelum kemudian fokus bergeser ke Mars. Sejak 1990-an, hanya ada dua misi di planet itu hingga sekarang yakni dari orbiter Venus Express milik ESA dan dari Akatsuki kepunyaan Badan Eksplorasi Antariksa Jepang.

Venus Express memiliki fokus terutama pada riset atmosferik dan EnVision bertujuan memperluas fokus itu. Misi utamanya nanti adalah meneliti bagaimana proses geologis di Venus, seperti vulkanik dan pelepasan panas dari balik permukaannya, mempengaruhi atmosfer di planet itu dari waktu ke waktu.

EnVision akan membawa tiga instrumen ilmiah utama: sebuah radar sounder untuk mendapatkan gambaran struktur dalam planet itu, spektrometer untuk meneliti komposisi kimia tanah dan atmosfer Venus, dan sebuah sistem radar tambahan untuk memetakan permukaan. Radar yang terakhir disediakan oleh NASA sebagai bagian dari kolaborasi di antara kedua badan antariksa.

EnVision disiapkan meluncur 2031-2033, setelah jadwal peluncuran dua misi kembar NASA--VERITAS dan DAVINCI+--pada 2028 dan 2030. Secara bersama, ketiga misi akan menyediakan gambaran paling detil, komprehensif, tentang Venus daripada yang selama ini ada.

Advertising
Advertising

"Misi yang semakin berkembang ini akan memberi kita, dan generasi masa depan, pemahaman terbaik tentang bagaimana lingkungan planet-planet kita bekerja, terutama relevan dalam sebuah era di mana kita menemukan semakin banyak sistem eksoplanet yang unik," kata Günther Hasinger, Direktur Sains ESA, dalam pernyataannya.

Menurut Hasinger, pemahaman itu sangat penting. Jika kita ingin bisa mengetahui apakah sebuah planet di luar sistem tata surya di luar sana memiliki kehidupan, dia mengatakan, maka kita harus lebih dulu mencari tahu kenapa tetangga terdekat kita yakni Venus tidak memilikinya.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Sensus Kosmis Ungkap 540 Bintang dan Planet Tetangga Dekat Kita di Alam Semesta

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

7 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

9 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

1 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya