Euro 2020, Tim Peneliti Sebut Peluang Juara Prancis yang Terbesar
Reporter
Terjemahan
Editor
Zacharias Wuragil
Selasa, 15 Juni 2021 00:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen sepak bola Piala Eropa, UEFA Euro 2020, akhirnya bergulir sejak Jumat 11 Juni lalu, setelah tertunda setahun karena pandemi Covid-19. Favorit juara tahun ini adalah Prancis dengan peluang yang tertinggi di antara 23 kontestan yang lain. Ini menurut hasil prediksi tim peneliti gabungan dari Jerman, Austria, Belgia, dan Norwegia yang membuat perkiraan menggunakan teknik hibrida model statistik dan machine learning.
Tim peneliti itu terdiri dari Andreas Groll dan Franziska Popp (dari TU Dortmund, Jerman), Gunther Schauberger (TU Munich, Jerman), Christophe Ley dan Hans Van Eetvelde (Ghent University, Belgia), Achim Zeileis (University of Innsbruck, Austria) dan Lars Hvattum (Molde University College, Norwegia).
Mereka mengkombinasikan beberapa model statistik berisi kekuatan tim-tim peserta dengan informasi tentang struktur tim maupun faktor-faktor sosial-ekonomi negara asal seperti ukuran populasi dan pendapatan kotornya (gross domestic product). Adapun informasi struktur tim mencakup nilai pasar, jumlah pemainnya yang bermain di Liga Champions, dan performa klub tempat bermain para pemainnya itu.
Keluaran dari hasil kombinasi pemodelan itu disimulasikan 100 ribu kali, laga per laga, mengikuti hasil undian turnamen dan seluruh aturan UEFA. Ini yang kemudian menghasilkan berbagai peluang dari semua tim dalam menjalani turnamen itu hingga akhirnya melahirkan satu pemenangnya.
Tim terfavorit yang muncul adalah Prancis dengan peluang juara 14,8 persen, diikuti oleh Inggris (13,5 persen) dan Spanyol (12,3 persen). Anggota tim peneliti Achim Zeileis mengatakan bahwa sudah alami dari sebuah prediksi kalau mereka juga bisa salah. Itu, dia berdalih, membuat turnamen bisa tetap menarik.
"Kami menyediakan peluang-peluang, bukan kepastian, dan sebuah peluang menang sebesar 15 persen juga berarti peluang tidak menang sebesar 85 persen," katanya yang mengembangkan pemodelan berdasarkan data prospektif tim dari 19 rumah judi internasional.
Namun, prediksi yang dibuat Zeileis bersama University of Innsbruck sejauh ini dianggap cukup berhasil. Mereka mampu tepat memprediksi final Euro 2008 lalu, begitu juga saat Spanyol memenangkan Piala Dunia dan Eropa pada 2010 dan 2012.
Pada tahun ini, model itu akan digunakan sebagai bagian dari model yang dikombinasikan lebih komprehensif oleh tim yang dipimpin Andreas Groll (TU Dortmund), Gunther Schauberger (TU Munich) dan Christophe Ley (Ghent University).
Model statistika lainnya yang digunakan adalah yang dikembangkan Ghent University. Model ini memetakan kekuatan setiap tim berdasarkan riwayat pertandingan sepanjang delapan tahun ke belakang.
Lalu, informasi lebih detil dari setiap tim seperti nilai pasar dan faktor-faktor dari negaranya seperti ukuran populasi juga digunakan. Pemodelan itu dikembangkan TU Dortmund dan TU Munich. Juga, pemodelan atas rating dari para pemain dan performa dari klub tempatnya bermain dari Molde University College.
Keempat keluaran dari setiap model itu dikombinasikan menggunakan machine learning dan mengoptimalkannya langkah demi langkah. Machine learning diberi asupan data pertandingan di empat Piala Eropa di antara 2004-2016 dan membandingkannya dengan hasil seluruh laga aktual di turnamen itu.
Hasil pemodelan tim peneliti gabungan ini juga mengkalkulasi peluang di antara tim negara-negara yang bergabung dalam grup neraka, Grup F. Dalam grup ini ada Prancis juga Portugal dan Jerman. Prancis adalah juara dunia, sedang Portugal adalah juara bertahan di turnamen ini. Keduanya juga finalis di Euro 2016.
Hasil pemodelan menelurkan peluang setiap tim di grup ini untuk lolos ke fase knock out lebih kecil daripada tim unggulan di grup lain. "Tapi yang berhasil lolos dari grup ini akan memiliki peluang besar untuk terus melaju nantinya," kata Andreas Groll.
Hasil pemodelannya melihat peluang 85,3 persen baik Jerman maupun Portugal untuk bisa lolos ke 16 besar. Untuk Prancis, peluangnya sedikit lebih besar yakni 89,7 persen. Sedang peluang Jerman untuk bisa menjadi juara Piala Eropa UEFA Euro 2020 sebesar 10,1 persen--satu persen di bawah peluang Portugal.
EUREKALERT | ZEILEIS
Baca juga:
Sepak Bola Kala Pandemi Covid-19, Studi: Stadion Kosong Tetap Untungkan Tuan Rumah