Lonjakan Covid-19, Yogya Catat Kematian Tertinggi Sejak 15 Januari Lalu

Selasa, 15 Juni 2021 19:37 WIB

Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan hingga Selasa 15 Juni 2021, kasus penularan baru yang ditemukan dari lima kabupaten/kota masih di atas angka 400. Kondisi melonjaknya kasus Covid-19 harian di Yogya hingga empat kali lipat ini sudah terjadi berturut-turut sejak 10 Juni lalu.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 DIY hari ini sebanyak 438 orang sehingga total terkonfirmasi menjadi 49.617 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Berty Murtiningsih, Selasa 15 Juni 2021.

Yang lebih mengkhawatirkan dari lonjakan kasus selama lima hari ini, angka kematian yang dilaporkan pun semakin berlipat. Kalau sebelumnya di kisaran 1-10 kasus per hari, "Penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 17, sehingga total kasus meninggal menjadi 1.297."

Menurut Berty, angka kematian dalam sehari pada Selasa ini menjadi yang tertinggi sejak Januari 2021 lalu. Pada 15 Januari 2021 sempat tercatat 18 kematian Covid-19 dalam sehari, lalu pada 27-30 Januari sebanyak 14-15 kematian dalam sehari. Sedangkan mulai Februari hingga awal Juni kasus kematian 1-11 kasus dalam sehari.

Pemerintah DIY mencatat kasus aktif Covid-19 di DIY hingga hari ini sebanyak 3.815 kasus dengan tingkat kematian 2,6 persen atau masih di bawah rata-rata nasional 2,77 persen. Jumlah kasus sembuh sebanyak total 44.295 kasus.

Advertising
Advertising

Adapun untuk ranjang pasien Covid di DIY saat ini tersedia 941 ranjang. Rincian keterpakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) itu secara total 71,64 persen, BOR Isolasi 75 persen, dan BOR ICU 58,3 persen. "BOR Isolasi telah melewati batas 70 persen," kata Berty.

Gugus Tugas Covid-19 DIY mencatat angka kesembuhan kembali menurun selama kurun delapan hari terakhir karena pertambahan kasus yang makin tinggi. Sehingga menyebabkan kasus aktif menembus 7,76 persen atau meningkat 7,38 persen dibanding hari sebelumnya.

Distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY hari ini disumbang terbanyak dari Kabupaten Bantul 178 kasus. Menyusul di belakangnya Kabupaten Sleman 149 kasus,
Kabupaten Kulon Progo 47 kasus, Kota Yogyakarta 44 kasus dan
Kabupaten Gunungkidul 20 kasus.

Pemerintah DIY memutuskan untuk memodifikasi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro demi bisa meredam lonjakan kasus Covid-19 ini. “Kelengahan masyarakat terhadap protokol kesehatan menjadi unsur utama terkait dengan penambahan kasus positif," kata Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

21 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya