Uji Varian Covid-19 dari Bangkalan, Peneliti Kesulitan Menyimpulkan

Reporter

Antara

Selasa, 15 Juni 2021 20:21 WIB

Polisi berjaga saat penyekatan di Dermaga Penyeberangan Ujung (Surabaya)-Kamal (Madura), Surabaya, Jawa Timur, Jumat 11 Juni 2021. Penyekatan dengan dilakukan tes Antigen bagi penumpang kapal dari Pulau Madura itu untuk menelusuri penyebaran COVID-19, menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di Bangkalan, Madura. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Surabaya - Spesimen virus penyebab Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, baru sebatas diduga ada kemiripan dengan spesimen dari Kudus, Jawa Tengah. Belum ada kesimpulan lebih jauh karena minimnya sampel dari kabupaten di Pulau Madura itu yang bisa digunakan untuk identifikasi oleh para penelitinya.

Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mohammad Nasih, yang mengungkapkan itu. Seperti diketahui, upaya mengurutkan gen dari spesimen-spesimen itu dilakukan di laboratorium Institute Tropical Disease (ITD) milik Unair.

Menurut Nasih, tim peneliti per Senin 14 Juni 2021 hanya bisa mengidentifikasi tiga dari 24 sampel spesimen Covid-19 yang diterima dari Bangkalan. "Sampel yang kami terima agak kurang sempurna, sehingga dari 24 sampel yang kami proses, yang benar-benar sempurna hasilnya baru tiga sampel," ucap dia.

Dari tiga itulah didapat identifikasi virus Covid-19 varian Delta. Varian ini diketahui pertama kali menyebar di India, di antara ledakan pandemi kedua di negara itu. "Tapi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa karena sampel yang bisa diidentifikasi baru tiga," ujarnya di Surabaya, Senin.

Ketiga spesimen yang sudah berhasil diidentifikasi tersebut telah dipastikan berasal dari pasien yang seluruhnya sedang mendapat perawatan intensif di Surabaya dan Bojonegoro. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan pelacakan kontak erat dari setiap pasien tersebut sudah langsung dilakukan.

Advertising
Advertising

Bangkalan bersama Kudus termasuk di antara sejumlah daerah yang sedang mendapat sorotan karena lonjakan kasus penularan baru Covid-19 yang terjadi selepas libur Lebaran saat ini. Di Kudus, penularan Covid-19 varian Delta ini telah dipastikan oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang melakukan pemeriksaan whole genome sequencing dan hasilnya diumumkan 11 Juni 2021.

Berbeda dari sampel asal Bangkalan, dari 34 sampel yang diperiksa itu, 28 diantaranya bisa langsung terkonfirmasi. Yakni, sebagai varian yang belakangan diketahui menular lebih cepat daripada varian virus penyebab Covid-19 lainnya--termasuk melebihi varian Alpha (asal Inggris). Para penelitinya menduga varian sudah berasal dari transmisi lokal di antara warga Kudus.

Baca juga:
Covid-19 Varian Delta Meningkat 51,4 Persen di Indonesia dalam 4 Minggu

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Unair Buka Empat Jalur Mandiri, Peserta Bisa Daftar Lebih dari Satu Jalur

2 hari lalu

Unair Buka Empat Jalur Mandiri, Peserta Bisa Daftar Lebih dari Satu Jalur

Tahun ini Unair menyediakan empat jalur seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

2 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

5 hari lalu

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

Selain itu, Lumajang juga memiliki berbagai destinasi alam lainnya yang memikat, seperti gua tetes dan hutan bambu yang mirip dengan di Jepang.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

5 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya