TEMPO.CO, Yogyakarta - Penularan infeksi SARS-CoV-2 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berasal dari varian virus B.1.617 yang pertama teridentifikasi di India. Penularan Covid-19 varian Delta ini telah dipastikan oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang melakukan pemeriksaan whole genome sequencing dan hasilnya diumumkan 11 Juni 2021.
Dari 34 sampel yang diperiksa, 28 diantaranya terkonfirmasi sebagai varian yang berada di balik tsunami kasus Covid-19 di India tersebut. Di Kudus, mereka diduga berasal dari transmisi lokal. Dugaan ini berdasarkan sejumlah kasus penularan yang sudah pernah terdeteksi sebelumnya di daerah namun masihbacak. Sedang kini sudah berkembang menjadi klaster.
"Artinya, kemungkinan besar sudah terjadi transmisi lokal di Indonesia, khususnya di Kudus. Tidak menutup kemungkinan transmisi lokal juga ke luar dari Kudus," kata Gunadi, Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, yang melakukan penelitian itu, Senin 14 Juni 2021.
Gunadi mengatakan, SARS-CoV-2 varian Delta atau B.1.617 telah ditetapkan WHO tergabung dalam daftar Variant of Concern (VoC) per tanggal 31 Mei 2021. Pertimbangannya, memenuhi satu atau lebih dari tiga dampak yang ditimbulkan yakni daya transmisi lebih besar, tingkat keparahan pasien lebih tinggi, dan mempengaruhi sistem imun manusia sehingga lebih mudah menginfeksi.
Mengingat dampak yang ditimbulkan varian delta cukup serius, Gunadi meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan #jagajarak #cucitangan #pakaimasker. Ini baik yang sudah maupun belum mendapatkan vaksin Covid-19.
"Varian ini mampu menurunkan kemampuan respons sistem imun manusia. Jadi, lebih mudah terpapar meskipun sudah divaksinasi atau sudah terinfeksi sebelumnya," kata Gunadi.
Selain menurunkan respons sistem imun, menurut dia, Covid-19 varian Delta juga terbukti lebih cepat menyebar dibandingkan varian Alpha atau B.1.1.7 dari Inggris yang lebih dulu ada dalam daftar Variant of Concern. "Ternyata 50-60 persen lebih cepat menyebar dibandingkan dengan Alpha," kata dia sambil menambahkan dapat dilihat pada kasus yang terjadi di Kudus.
Baca juga:
Dokter di Cina: Covid-19 Varian Delta Sebabkan Pasien Lebih Sakit