Bukan Varian Delta, Kepala Eijkman Ungkap Varian Covid-19 Dominan di Indonesia

Rabu, 16 Juni 2021 10:05 WIB

Seorang tenaga kesehatan membersihkan diri usai bertugas merawat pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa 15 Juni 2021. Menurut Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono, pihaknya menambah jumlah kapasitas tempat tidur menjadi 7.394 dari 5.994 akibat tingginya penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini ada empat varian Covid-19 yang cukup berbahaya, yaitu varian yang pertama ditemukan di Inggris, B.1.1.7 atau Alpha; varian dari Afrika Selatan, B.1.351 atau Beta; varian dari Brasil, P1 atau Gamma; dan varian asal India B.1.617 atau Delta. Keempat varian tersebut dijuluki variant of concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, menerangkan, dari empat variant of concern itu tiga sudah terindentifikasi di Indonesia. “Kalau jumlah varian, ada tiga variant of concern, mustinya kan ada empat, karena varian P1 belum terdeteksi di Indonesia,” ujar dia, saat dihubungi Selasa malam, 15 Juni 2021.

Namun, varian yang dominan menginfeksi di Indonesia bukan Alpha, Beta, maupun Delta, melainkan ada satu satu varian, yaitu B.1.466.2. Varian ini tidak termasuk dalam variant of concern dan variant of interest yang disebut WHO.

“Ini khas varian di Indonesia. Sebenarnya di luar negeri juga ada, namun terbanyak ditemukan di Indonesia,” kata Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

Varian tersebut pertama kali diidentifikasi di Papua Nugini. Selain di Indonesia, varian B.1.466.2 juga terdeteksi di 14 negara lain, yaitu Singapura, Jepang, Malaysia, Australia, Bahrain, India, Denmark, Kamboja, Korea Selatan, Papua Nugini, Jerman, Inggris, Portugal, dan Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, pada Maret lalu, Amin menjelaskan adanya pergeseran kelompok atau grade SARS-CoV-2 yang mendominasi di Indonesia. Jika awal tahun lalu dominasinya adalah SARS-CoV-2 grade L, S, dan O, tapi jika dibandingkan dengan akhir tahun 2020 didominasi grade G dan turunannya, termasuk GR dan GH.

“Pergeseran itu memang terjadi di Indonesia. Di dunia juga begitu,” tutur peraih gelar Ph.D dari Osaka University/Kobe University itu, pada 16 Maret 2021 lalu.

Sementara itu Covid-19 varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, sudah mulai menyebar di Indonesia. Amin mengatakan gejala pada pasien Covid-19 varian Delta di Indoneesia masih sama dengan varian-varian lain. “Belum ada laporan sahih tentang perbedaan gejala pada pasien yang terinfeksi varian Delta,” ujar dia.

Baca:
Covid-19 Varian Delta Cepat Menular, Kepala Eijkman Beberkan Karakternya

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

19 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya