Kematian Akibat Covid-19 di Amerika Tembus 600.000

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 17 Juni 2021 09:43 WIB

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika Serikat mewakili beberapa dari 200 ribu nyawa yang telah hilang di negara itu dalam pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts/aww/cfo (REUTERS/JOSHUA ROBERTS)

TEMPO.CO, New York - Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 15 Juni 2021, menorehkan pencapaian suram, yaitu 600.000 kematian akibat virus corona Covid-19, menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.

Dengan total kasus nasional yang melampaui angka 33,4 juta, total kematian di seluruh Amerika melonjak menjadi 600.012 hingga pukul 12.22 waktu setempat atau pukul 23.22 WIB, menurut data CSSE.

California memuncaki daftar angka kematian di AS, dengan 63.191 kematian. New York melaporkan jumlah kematian tertinggi kedua dengan 53.558 kematian, disusul oleh Texas dengan 51.940 kematian dan Florida dengan 37.265 kematian, demikian ditunjukkan dalam perhitungan CSSE.

Negara-negara bagian lainnya yang juga mencatatkan lebih dari 20.000 kematian meliputi Pennsylvania, New Jersey, Illinois, Georgia, Michigan, dan Ohio.

AS masih menjadi negara yang terdampak paling parah oleh pandemi, dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi di dunia, menyumbang hampir 20 persen dari total kasus global dan lebih dari 15 persen total kematian global.

Advertising
Advertising

Tahun lalu, kematian akibat Covid-19 di AS mencapai 100.000 pada 27 Mei, menembus angka 200.000 pada 22 September, dan mencapai 300.000 pada 14 Desember. Angka kematian melonjak menjadi 400.000 pada 19 Januari 2021, kemudian mencapai lebih dari setengah juta pada 22 Februari 2021.

Butuh waktu hampir empat bulan bagi angka kematian nasional untuk naik dari 100.000 ke 200.000, kurang dari tiga bulan untuk melonjak dari 200.000 ke 300.000, dan hanya sebulan lebih untuk meroket masing-masing dari 300.000 ke 400.000 dan 400.000 ke 500.000.

Kematian akibat Covid-19 di AS bertambah dengan kecepatan yang lebih lambat dari 500.000 ke 600.000 dalam kurun waktu hampir empat bulan, menurut data yang dihimpun Universitas Johns Hopkins.

XINHUA | ANTARA

Baca:
Tips dari Para Ahli Agar Tidak Tertular Covid-19 Varian Baru

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

4 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya