Perilaku Aneh Binatang Jelang Letusan Krakatau 1883, Penanda Akan Ada Bencana?

Reporter

Tempo.co

Senin, 21 Juni 2021 17:25 WIB

Gunung Anak Krakatau mengeluarkan asap dan benda material panas saat meletus pada siang hari di Selat Sunda, Lampung, Selasa, 30 Oktober 2007. Letusan gunung Krakatau pada Agustus 1883 merupakan letusan gunung terbesar di dunia yang menyebabkan sekitar 36.000 jiwa meninggal dan berdampak hingga ke beberapa benua di dunia. Dok.TEMPO/ Arie Basuki

TEMPO.CO, Jakarta - Binatang diyakini memiliki insting terhadap perubahan yang terjadi sebelum bencana datang, perilaku mereka yang manjadi aneh manandakan bahwa bencana akan segera datang seperti yang terjadi pada peristiwa Letusan Krakatau 1883.

Meskipun korelasi antara perilaku aneh binatang dengan bencana yang akan datang masih dipertanyakan bukti ilmiahnya. Namun banyak para ahli yang mencoba menghubungkan kaitan antar keduanya.

Simon Winchester, seorang pengarang dan jurnalis berkebangsaan Inggris-Amerika, dalam karya monumentalnya berjudul Krakatau, Rogier Verbeek (1885: 40) mengatakan bahwa tingkah aneh binatang peliharaan yang menunjukkan sikap gelisah, selalu berdiam di dalam rumah, dan selalu mendekati pemiliknya terjadi di Serang pada 28 Agustus, setelah Krakatau Meletus

Koran Belanda, Provinciale Overijsselche Zwolsche yang terbit pada tahun 1891 menguraikan secara khusus bagaimana binatang-binatang sebelum letusan Krakatau 1883. Dalam koran tersebut, dijelaskan bagaimana letusan Krakatau 1883 membunuh banyak binatang, sementara yang lain melarikan diri untuk menyelamatkan diri mereka sementara waktu.

Apa yang diuraikan dalam koran ini diperkuat oleh van Sandick, yang mengatakan bahwa tepat pada tanggal 24 Agustus 1883, terdapat kawanan burung laut yang melintas dari Batavia yang diduga bermigrasi untuk menghindari letusan Krakatau. “Indera manusia sangat tidak sempurna jika dibandingkan dengan persepsi tajam binatang”, katanya seperti dikutip dari koran tersebut.

Advertising
Advertising

Dirangkum dari berbagai sumber, beberapa perilaku aneh yang ditunjukkan oleh binatang sebelum terjadinya bencana antara lain, ayam betina yang berhenti bertelur, lebah yang meninggalkan sarangnya, hingga ikan lele yang berlompatan keluar dari air. Perilaku ikan yang aneh ini kemudian menjadi kesempatan bagi masyarakat yang dapat dengan mudah menangkap ikan bahkan dengan tangan kosong sebagaimana dikatakan oleh Hurbult & Verbeek.

Budi Gustaman, seorang Dosen dari Departemen Sejarah & Filologi FIB Unpad misalnya, dalam artikel ilmiah berjudul Binatang-binatang di Sekitar Letusan Krakatau 1883 yang dimuat dalam Jurnal Sejarah Vol. 2 (2) tahun 2019, ia menyebut bahwa letusan Krakatau 1883 memberikan banyak dimensi perihal harmoni dan disharmoni antara manusia dengan binatang sebagai konsekuensi logis dari hubungan ekologis yang bersifat timbal balik. Ia bahkan menyarankan untuk menjadikan binatang sebagai seuatu yang harus diperhitungkan dalam hal mitigasi bencana alam

Binatang-bintang yang berperilaku aneh ketika peristiwa Letusan Krakatau 1883 memberikan indikasi bagaimana cara binatang merespon gejala alam yang akan terjadi.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Setelah Letusan 2018, Gunung Anak Krakatau Tumbuh Cepat dan Senyap

Berita terkait

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

3 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

8 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

14 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

18 hari lalu

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

18 hari lalu

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur OECD di Paris, Prancis pada Rabu, 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

23 hari lalu

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

27 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

BRIN meneliti sejarah geologi Sundaland untuk sejumlah alasan. Utamanya untuk antisipasi bencana.

Baca Selengkapnya

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

30 hari lalu

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

Upaya pencarian korban hilang dalam kejadian longsor ini terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta Tim SAR Gabungan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

32 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya