Tarsius Kerdil Masih Menggigit

Reporter

Editor

Senin, 24 November 2008 18:59 WIB

TEMPO Interaktif, Washington:Tarsius pygmy yang diperkirakan telah punah ditemukan kembali di Pegunungan Rore Katimbo di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Penemuan kembali primata nokturnal yang memiliki penampilan imut dengan mata besar dan rambut tebal cokelat itu menarik perhatian para ilmuwan. "Wajahnya selalu terlihat seperti tengah tersenyum, menambah daya tariknya," kata Sharon Gursky-Doyen, antropologis dari Texas A&M.
Gursky-Doyen sengaja menggelar ekspedisi di pegunungan di Sulawesi untuk memastikan bahwa primata yang tergolong terkecil dan terlangka di dunia itu telah punah. Namun dia justru menjadi orang pertama dalam 80 tahun terakhir yang bukan saja berpapasan tapi juga digigit oleh primata pemakan serangga yang memiliki jari kurus panjang dan dapat memutar kepalanya sampai 180 derajat mirip seekor burung hantu itu.
Sebelumnya, sudah banyak tim ilmiah yang mencoba menemukan primata yang beratnya hanya 60 gram itu. Terlihat terakhir kali pada 1921, seekor tarsius pygmy memang sempat ditemukan dalam sebuah perangkap tikus yang dipasang oleh peneliti Indonesia di dataran tinggi Sulawesi delapan tahun lalu, tapi dalam kondisi mati.
Dalam ekspedisi selama dua bulan itu, Gursky-Doyen dan timnya menangkap dua tarsius lagi dan melihat tarsius keempat. Mereka memasang kalung pemancar pada ketiganya, dua jantan dan satu betina, sebelum melepasnya kembali.
Gursky-Doyen menjelaskan bahwa penemuan tarsius kerdil itu menunjukkan bahwa binatang lain di Pulau Sulawesi mungkin memiliki daerah jelajah yang lebih kecil dibanding yang diperkirakan. Itu membuat mereka lebih rentan terhadap kepunahan.
Tarsius pygmy berukuran separuh dari spesies tarsius lainnya. Mereka juga mempunyai cakar pada kaki dan tangannya, bukan kuku seperti yang dimiliki primata lain. Gursky-Doyen menduga cakar itu kemungkinan adalah bentuk adaptasi evolusioner untuk membantu mereka mencengkeram pepohonan yang tertutup lumut di habitatnya yang berkelembapan tinggi.
Selama ini, lembaga konservasi dunia IUCN mendaftarkannya dengan nama ilmiah Tarsius pumilus. Ia memang tidak disebut punah atau terancam punah, tapi sebagai satwa berkategori kurang data.
TJANDRA DEWI| SCIAM | MSNBC

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya