Temuan Tanah Liat di Mars Indikasikan Planet Itu Pernah Dihuni

Reporter

Terjemahan

Selasa, 6 Juli 2021 16:01 WIB

Penjelajah Curiosity Mars milik NASA berada di area Marias Pass, Gunung Sharp. Kredit: NASA/JPL-Caltech/MSSS

TEMPO.CO, Jakarta - Di beberapa tempat di Mars kemungkinan pernah ada penghuninya selama ribuan atau bahkan sampai satu juta tahun. Dugaan ini berdasarkan hasil analisis terhadap tanah lempung atau liat yang diambil dari satu kawah di planet itu. Tanah lempung dianggap hanya mungkin terbentuk dalam kondisi lingkungan yang stabil--dan karenanya ramah bagi kehidupan organisme.

Pada 2016, robot penjelajah Mars milik NASA, Curiosity, menggunakan peralatan bor yang dibawanya untuk mengambil sampel tanah di dasar Kawah Gale. Sampel kemudian dipelajari menggunakan instrumen sinar-X yang juga dibawa Curiosity. Hasilnya, tim penelitinya di markas NASA mendapati keberadaan mineral dalam sedimen tanah yang dicuplik itu yang berelasi dengan apa yang disebut tanah liat glauconitic, yang menunjuk ke sebuah periode kehidupan di masa lalu kawah itu.

Para ilmuwan sebelumnya telah meyakini kalau Kawah Gale adalah situs danau purba berusia 10 juta sampai 3,5 miliar tahun. Danau terbentuk ketika atmosfer Mars lebih tebal dan mampu mendukung keberadaan air dalam bentuk cair di permukaan. Tapi, belum jelas benar apakah danau itu memiliki kondisi yang cocok untuk mendukung kehidupan, seperti suhu udara yang moderat dan derajat keasaman netral.

Meski begitu, temuan keberadaan sisa mineral tanah liat glauconitic merupakan isyarat yang menjanjikan. Keberadaannya di Mars menuntun kepada dugaan kalau kondisi lingkungan stabil itu--dengan kisaran suhu -3 sampai 15 derajat Celsius dan air dengan pH netral--pernah hadir di Mars di Kawah Gale, kemungkinan sepanjang satu juta tahun.

"Tanah liat glauconitic bisa digunakan sebagai 'tanda’ untuk kondisi lingkungan yang stabil," kata Elisabeth Losa-Adams dari University of Vigo, Spanyol, ketua tim yang meneliti sampel tanah Mars itu.

Advertising
Advertising

Losa-Adams dan timnya mempublikasikan hasil penelitian mereka itu dalam jurnal Nature Astronomy edisi 28 Juni 2021. “Kondisi yang memungkinkan mineral ini terbentuk di alam adalah kondisi yang ramah terhadap keberadaan kehidupan organisme," katanya lagi.

Mineral tanah lempung itu mungkin indikator dari habitat kehidupan pada masa kini, tapi mereka bukanlah bukti kehidupan itu sendiri. Menemukan bukti itu yang kini menjadi misi robot penjelajah NASA terbaru di Mars, Perseverance. Robot ini sedang menjelajah di dasar Kawah Jezero. Temuan Curiosity di Kawah Gale dinilai Losa-Adams dkk sebagai modal bagi Perseverance untuk bisa lebih beruntung.

NEWSCIENTIST

Baca juga:
Robot Penjelajah Zhurong dari Cina Kirim Foto Selfie dari Mars

Berita terkait

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

2 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

16 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

17 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

18 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

19 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

19 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

19 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

24 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

37 hari lalu

Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.

Baca Selengkapnya