Proyek Buku Pop Up Mahasiswa UI Raih Pendanaan dari Kemendikbudristek

Reporter

Tempo.co

Senin, 12 Juli 2021 13:47 WIB

Meghan Markel meluncurkan buku anak-anak pertamanya. Sumber: Reuters/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gagasan menjadikan buku pop up sebagai media edukasi anak-anak tentang mitigasi bencana alam mengantarkan lima mahasiswa Universitas Indonesia atau UI meraih pendanaan dari Kemendikbudristek.

Buku pop-up yang akan dilengkapi dengan audio interaktif itu sukses mendapatkan pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan atau Belmawa.

Inovasi buku pop up itu datang dari lima mahasiswa UI yang berasal dari lintas fakultas dan bergabung dalam Tim Ceriaa alias Cerdas Hadapi Bencana Alam. Kelima mahasiwa tersebut adalah Khairunnisa (Geosains, FMIPA 2018), Luthfan Julian Nugroho (Geosains, FMIPA 2018), Josephine (Kimia, FMIPA 2019), Teguh Dwi Yulianto (Teknik Lingkungan, FT UI 2018), dan Fashihatul Lisaniyah (Sastra Indonesia, FIB UI 2019).

Proposal Tim Ceriaa terpilih dari 20.393 proposal PKM-K yang diikuti oleh mahasiswa Sarjana atau S1 dari seluruh perguruan tinggi nasional. Tim Ceriaa dibimbing oleh Mochamad Adhiraga Pratama, dosen Teknik Sipil FT UI.

buku pop-up sebagai media edukasi anak-anak mengenai mitigasi bencana alam itu akan dilengkapi dengan audio interaktif yang dapat diakses melalui barcode. Buku pop-up merupakan karya seni berupa buku yang menampilkan gambar dalam bentuk tiga dimensi.

Advertising
Advertising

Luthfan, anggota Tim Ceriaa, mengatakan bahwa ide lahirnya buku pop-up anak dikarenakan Indonesia adalah negara yang rawan bencana karena terletak di atas pertemuan tiga lempeng, yaitu Asia-Pasifik, Australia, dan Eurasia, sehingga pelajaran mitigasi bencana alam perlu diberikan kepada anak-anak sejak dini dengan visualisasi yang menarik.

Menurut Luthfan buku pop up yang mereka kembangkan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak-anak. Disamping itu, buku tersebut juga terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, serta terdapat permainan menarik untuk anak-anak, seperti ular tangga, di akhir buku. "Harga yang kami tawarkan juga terjangkau,” katanya seperti dikutip Tempo dari laman UI, Senin 12 Juli 2021.

Khairunnisa, ketua Tim Ceriaa, berharap agar inovasi buku pop-up dari timnya segera mendapat hak cipta, dapat disebarkan, dan bermanfaat bagi anak-anak Indonesia. Seri buku pop-up rencananya akan mulai diproduksi pada akhir Juli 2021.

“Pada tahap awal terdapat tiga seri buku, yaitu seri gempa bumi, gunung meletus, dan banjir,” ujar Teguh, anggota tim lainnya.

Dekan FMIPA UI, Rokmatuloh mengapresiasi pencapaian Tim Ceriaa lewat inovasi buku pop up untuk edukasi mitigasi ke anak-anak. Namun, ia mengingatkan mahasiswa untuk mengedepankan keunikan, manfaat, kualitas produk, serta muatan intelektual daripada profit.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Juara 3 di Ajang Desain Kapal Internasional, Ini yang Ditawarkan Mahasiswa UI

Berita terkait

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

1 jam lalu

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

5 jam lalu

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

3 hari lalu

Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

Program Indonesia Pintar dari kemendikbudristek untuk pendidikan keluarga miski. Cara cek penerima PIP melalui online dengan NIK dan NISN.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

4 hari lalu

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

7 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

8 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

8 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

8 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

8 hari lalu

Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

Menyambut Hari Kartini, komunitas Bakul Budaya FIB UI membacakan surat-surat bersejarah RA Kartini.

Baca Selengkapnya

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

9 hari lalu

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya