Peneliti LIPI: Covid-19 Varian Lokal Indonesia Kalah Agresif oleh Delta

Sabtu, 17 Juli 2021 13:00 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Bandung - Tim peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan varian baru dari virus SARS-CoV-2 asal Indonesia. Virus corona penyebab Covid-19 itu dinamakan varian B.1.466. “Sebelum varian Delta masuk ke Indonesia, varian baru asal Indonesia mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Sugiyono Saputra, peneliti sekaligus Ketua Tim Whole Genom Sequencing SARS-CoV-2 LIPI.

Menurut Sugiyanto, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta agar varian lokal itu terus dipantau. Alasannya, secara genetik, varian B.1.466 mampu meningkatkan penularan di masyarakat dan dapat menyebabkan penurunan efektifitas vaksin dan terapi obat--walaupun belum ditemukan bukti-buktinya. “Varian lokal saat ini kasusnya tidak banyak dan sampai saat ini varian Delta lebih berbahaya,” kata dia di laman LIPI, Jumat 16 Juli 2021.

Lebih lanjut Sugiyanto mengatakan, kemungkinan besar ledakan kasus Covid 19 di Indonesia disebabkan oleh varian Delta. Dia mengungkapkan itu berdasarkan data genom SARS-CoV-2 di GISAID. Hasil genome sequencing selama tiga minggu terakhir yang ada dalam basisdata itu menunjukkan lebih dari 95 persen merupakan varian Delta. “Sisanya adalah varian Alpha dan varian lokal Indonesia,” ujarnya.

Penelitian di laboratorium Bio Safety Level 3 milik LIPI mendukung kesimpulan itu. Lewat pengambilan sampel 10-18 Juni 2021, peneliti LIPI menemukan hampir 100 persen adalah varian Delta.

Sugiyanto menjelaskan faktor utama penyebab Covid-19 varian Delta begitu berbahaya dan penyebarannya sangat masif adalah karena karakteristik tingkat penularan yang sangat tinggi dibanding varian lain. “Material genetik yang ditemukan di varian delta punya karakter yang bisa menurunkan efektivitas dari vaksinasi dan terapi obat yang saat ini dilakukan,” katanya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, keberadaan Covid-19 varian lokal Indonesia telah diungkap Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio. Namun Amin menyebutnya sebagai varian B.1.466.2. “Ini khas varian di Indonesia. Sebenarnya di luar negeri juga ada, namun terbanyak ditemukan di Indonesia,” kata Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, 15 Juni 2021.

Lebih rinci, dia juga menyebut varian tersebut pertama kali diidentifikasi di Papua Nugini. Selain di Indonesia, virus Covid-19 varian B.1.466.2 juga terdeteksi di 14 negara lain, yaitu Singapura, Jepang, Malaysia, Australia, Bahrain, India, Denmark, Kamboja, Korea Selatan, Papua Nugini, Jerman, Inggris, Portugal, dan Amerika Serikat.

Baca juga:
Simak, Ini 5 Hal yang Sudah Diketahui dari Covid-19 Varian Delta

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

16 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

4 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

8 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

8 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

9 hari lalu

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.

Baca Selengkapnya