Aturan Opname Pasien Covid-19, Kemenkes: Saturasi Oksigen di Bawah 95 Persen

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 17 Juli 2021 19:34 WIB

Seorang pasien beristirahat di lantai di tenda darurat di tengah pandemi COVID-19 di rumah sakit daerah Bekasi di Bekasi, 25 Juni 2021. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menetapkan kebijakan baru, hanya pasien Covid-19 dengan saturasi di bawah 95 persen yang bisa diterima dirawat di rumah sakit atau opname. Jika kadar oksigen dalam darahnya masih di atas 95 persen, rumah sakit diminta memotivasi pasien untuk jalani isolasi, terpusat ataupun mandiri.

"Ini biar orang tidak berlomba-lomba mencari rumah sakit hanya setelah mengetahui hasil PCR dari laboratorium positif Covid-19, padahal banyak yang sebenarnya tidak butuh (dirawat di rumah sakit)," kata Direktur Jenderal Layanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir, dalam diskusi daring yang digelar daring oleh Vox Point Indonesia pada Jumat malam, 16 Juli 2021.

Menurut Abdul Kadir, penuhnya rumah sakit seperti yang sekarang terjadi membuat petugas medis kelelahan dan bisa berdampak kepada penurunan standar pelayanan. Jika itu terjadi, Abdul Kadir menambahkan, menyumbang kepada banyak korban meninggal, baik pasien maupun petugas kesehatan.

"Karena itu Kementerian Kesehatan mengambil garis tegas, yang bisa masuk rumah sakit adalah pasien (Covid-19) gejala sedang atau berat. Patokannya, saturasi di bawah 95 persen," kata Abdul Kadir.

Per Jumat malam itu, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak tujuh provinsi memiliki bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 yang berada di zona merah. Mereka adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Lampung. Zona merah ditetapkan untuk BOR lebih dari 80 persen.

Advertising
Advertising

Kondisi itu harus diperhitungkan meski secara nasional, Abdul Kadir menyebut, masih tersedia ruang 19 ribu tempat tidur untuk pasien Covid-19. Jumlah itu dihitung berdasarkan total 3.081 rumah sakit di Indonesia yang kini seluruhnya dipersilakan melayani kasus Covid-19--dari sebelumnya sebanyak 990 rumah sakit rujukan.

Foto selasar IGD RS Hasan Sadikin Bandung penuh dengan pasien yang beredar pada Kamis, 24 Juni 2021. Kondisi membeludaknya pasien yang datang ke rumah sakit mengingatkan warga akan kondisi di India saat terjadi `tsunami Covid-19` pada bulan lalu. Istimewa

Dari total 3.081 rumah sakit dan tiap rumah sakit mengalokasikan hingga 40 persen tempat tidur pasiennya untuk kasus Covid-19, tersedia total bed sebanyak 121.250. Sedang yang terpakai saat ini 91.999. "Tapi ini untuk seluruh Indonesia," kata Abdul Kadir sambil menambahkan rata-rata BOR di seluruh provinsi saat ini sebesar 75,88 persen.

Antisipasi untuk terus meningkatnya penambahan pasien Covid-19 karena kasus aktifnya yang juga meningkat pun diaku Abdul Kadir terus dilakukan Kementerian Kesehatan. Selain diungkapkan adanya persiapan pembangunan rumah sakit darurat di beberapa daerah, Kemenkes juga fokus pada penanganan di hulu, mulai dari pengetatan protokol kesehatan, perubahan perilaku, dan deteksi secara dini sumber penularan untuk dilakukan peningkatan testing dan surveillance.

Baca juga:
Ini Patokan Dokter Tetapkan Pasien Suspect, Probable atau Konfirmasi Covid-19

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

23 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

6 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

11 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya