Membandingkan Curah Hujan Penyebab Banjir Zhengzhou, Cologne, dan Jakarta

Sabtu, 24 Juli 2021 14:22 WIB

Sejumlah mobil terendam banjir yang melanda Zhengzhou, Henan, Cina, 20 Juli 2021. Banjir yang cukup tinggi hingga mampu membuat banyak mobil hanyut di jalanan. Weibo

TEMPO.CO, Jakarta - Foto-foto dan video yang beredar di internet pada Selasa, 20 Juli 2021, menggambarkan banyak peristiwa tragis dan dramatis dari bencana banjir yang menyergap Provinsi Henan, Cina. Sebanyak puluhan ribu orang harus dievakuasi dan sedikitnya 33 orang tewas--hanya menghitung di Zhengzhou, ibu kota provinsi itu--karena banjir itu.

Data statistik mengungkap curah hujan yang turun memang luar biasa tidak normal. Kota Zhengzhou, misalnya, yang terdampak terparah, menerima curah hujan 21,75 inci atau hampir 550 mm dalam periode 24 jam sepanjang Senin malam hingga Selasa malam, 19-20 Juli, lalu. “Angka itu setara 87 persen dari curah hujan tahunan rata-rata kota ini,” bunyi keterangan Badan Meteorologi Cina, seperti dikutip The Week.

Zhengzhou juga tercatat menerima curah hujan 200 mm dalam satu jam. Sebagai perbandingan, wilayah Cologne di Jerman yang mengalami banjir bandang sepekan sebelumnya mencatat curah hujan 154 mm dalam 24 jam. Di Jakarta dan sekitarnya, curah hujan yang melampaui 100 mm dalam satu hari sudah cukup membuat masalah besar.

Anggota pasukan Bundeswehr, dikelilingi oleh mobil yang sebagian terendam, mengarungi air banjir setelah hujan deras di Erftstadt-Blessem, Jerman, 17 Juli 2021. [REUTERS/Thilo Schmuelgen]

Advertising
Advertising

Sepanjang tiga hari, 17-20 Juli, curah hujan yang turun di seluruh wilayah Zhengzhou terukur sebesar 617 mm. Itu setara guyuran 4,59 miliar meter kubik air.

Zhang Mingying dari Biro Meteorologi Beijing mengatakan curah hujan seperti itu sangat wajar tak tertampung dalam sistem drainase yang ada di Zhengzhou, atau di kota-kota lainnya di Cina. Bahkan, Zhang menambahkan, sistem drainase di Tokyo, Jepang, yang mampu mengalirkan air hujan 200 meter kubik per jam pun tak sanggup menampungnya.

“Akan butuh 2.000 jam untuk mengalirkan 1,5 miliar meter kubik air hujan di Zhengzhou,” kata dia. Itu sebabnya bencana banjir hingga yang menenggelamkan jalur subway di Zhengzhou, menurut Zhang, tak terhindarkan. “Tak ada desain kota yang memperhitungkan curah hujan seperti itu,” katanya lagi.

Taifun Yanhua dituding di balik mimpi buruk Zhengzhou sepanjang Sabtu hingga Selasa lalu. Para ahli setempat menyebut taifun itu menyebabkan massa udara basah yang dibawanya terdorong dari laut ke daratan, hingga ke Henan yang berada di bagian tengah daratan Cina. Ketika massa udara itu menabrak pegunungan di Henan, terjadilah awan konvergensi dan hujan ‘bertumpuk’ di kawasan ini.

Re Guoyu, pakar iklim, menyebutnya sebagai fenomena. “Sirkulasi atmosferik yang abnormal pula menyebabkan cuaca ekstrem seperti hujan dahsyat di Eropa dan gelombang panas di Amerika Utara,” kata dia.

Re juga memberi catatan bahwa perubahan iklim menyebabkan lebih banyak kandungan uap air di udara, yang dapat mendorong frekuensi hujan ekstrem. Kota-kota yang selama ini tak akrab dengan intensitas hujan tinggi bisa berubah di masa depan.

Per Kamis, dampak taifun bergerak ke bagian utara Henan. Di Zhengzhou pun langit menjadi cerah kembali pada hari itu namun banjir masih merendam sebagian besar kota itu.

Banjir menerjang stasiun kereta bawah tanah di Zhengzhou, Henan, Cina, 20 Juli 2021. Sedikitnya 12 orang tewas akibat banjir besar tersebut. Weibo

Tapi, di belakang Yanhua, taifun lainnya, In-Fa, juga diumumkan sedang tumbuh. In-Fa adalah taifun keenam sepanjang tahun ini. Perkiraannya, taifun menerjang daratan Cina pada Minggu 25 Juli 2021, tepatnya di utara Provinsi Zhejiang dan Fujian. Lebih dulu melibas wilayah Taiwan, dampak hujan badai karena taifun In-Fa di Cina diperkirakan memukul wilayah Zhejiang, Shanghai, Jiangsu, dan Anhui.

THE WEEK, GLOBAL TIMES, REUTERS, XINHUA

Baca juga:
Banjir Cina Mencekam, Penumpang Kereta Terjebak di Rangkaian yang Terendam

Berita terkait

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

3 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

11 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

12 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

12 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

13 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

14 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

14 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

15 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

15 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

20 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya