Kematian Warga Batam Penerima Dua Suntikan Vaksin Sekaligus Masih Misteri

Reporter

Antara

Jumat, 30 Juli 2021 12:24 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Batam - Seorang warga Kota Batam, Kepulauan Riau, meninggal dalam perawatan di rumah sakit pada Rabu 28 Juli 2021. Harjito, nama pasien itu, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Yang mengejutkan, dia mengaku sebelumnya tak sengaja mendapatkan suntikan vaksin dua dosis pada hari yang sama.

Harjito (49 tahun) meninggal setelah dirawat selama enam hari. Dia datang dibawa keluarganya pada 22 Juli setelah mengeluhkan batuk, muntah, pusing dan asam lambung naik. Keluhan dirasa semakin mengganggunya pada 15 Juli, atau empat hari berselang dari vaksinasi.

Pada hari menerima vaksin Covid-19 itu, Harjito mengaku tak merasakan suntikan pertama. "Ia hanya merasa diusap," kata Ery Syahrial, Ketua RT 01/04 Perumahan Bepede, yang juga mewakili keluarga Harjito, Kamis lalu.

Harjito akhirnya merasakan suntikan vaksin pada hari itu namun betapa terkejutnya saat surat dokter yang diterimanya menyebut dua dosis vaksin telah diberikan oleh dua vaksinator yang berbeda. Pada hari itu, menurut surat keterangan dokter, Harjito sudah dua kali disuntik untuk proses yang normalnya berselang dua minggu.

"Malamnya ia memberitahu warga kalau kondisi badannya sudah tidak enak," kata Ery. Tapi Harjito tidak langsung menghubungi nomor telepon dokter yang tertera dalam surat keterangan vaksinasi.

Advertising
Advertising

Dia baru mengontak saat keluhan dirasa semakin berat pada 15 Juli dan tak mendapat respons. Seperti yang memang disampaikan kepada semua peserta vaksinasi Covid-19, konsultasi ke nomor dokter yang tercantum dalam surat vaksinasi memang bisa dilakukan jika muncul efek samping 1x24 jam.

Keluarga akhirnya membawa Harjito ke rumah sakit pada 22 Juli, namun kondisinya makin parah dan meninggal 28 Juli 2021. "Sampai saat ini, Dinas Kesehatan dan Satuan Tugas belum ada yang datang. Kami keluarga hanya membutuhkan ahli untuk menjelaskan," kata Ery.

Termasuk Ikatan Dokter Indonesia Kepulauan Riau belum memberikan penjelasan. Alasannya masih mencari klarifikasi kepada dokter yang dimaksud dalam surat keterangan vaksinasi Harjito.

Saat dimintai komentarnya, dokter spesialis patologi klinik dari Universitas Sebelas Maret, Tonang Dwi Ardyanto, juga menyatakan butuh kejelasan atas apa yang terjadi dengan Harjito. Menurut dia, untuk mendapat dua suntikan di dua lokasi vaksinasi berbeda saja sulit, karena ada aplikasi P-Care. "Apalagi di satu lokasi vaksinasi, langsung dapat dua suntikan vaksin. Lebih sulit lagi," kata dia.

Baca juga:
Lupa Diencerkan, Vaksin Setara 6 Dosis Disuntikkan ke Wanita di Italia

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

4 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

4 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

4 hari lalu

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah

Baca Selengkapnya

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

5 hari lalu

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

Gubernur Kepri dan Anak maju Pilkada 2024, Juga Wagub Kepri dan suaminya. Bergini sosok Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

8 hari lalu

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

Pantai Airnanti Batam memiliki pasir yang bersih, tapi namanya belum terlalu dikenal wisatawan.

Baca Selengkapnya