Setelah Fosil Kayu, Arkeolog Temukan Jalan Prasejarah di Kampung Abar Jayapura

Rabu, 4 Agustus 2021 15:25 WIB

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua menemukan jalan arwah, jalan peninggalan masa megalitikum di di Bukit Khulutiyauw, Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura. Kredit: Balai Arkeologi Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog dari Balai Arkeologi Papua menemukan jalan arwah, jalan peninggalan masa megalitikum di Bukit Khulutiyauw, Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura. Ini melengkapi temuan sebelumnya, yakni fosil kayu, cangkang kerang laut, hingga artefak kuliner, sebagai bukti aktivitas kehidupan masa lampau.

Arkeolog Hari Suroto menjelaskan disebut jalan arwah karena mengacu pada konsep prasejarah tentang jalan yang dilalui arwah nenek moyang dari bawah, atau dunia para dewa. “Strukturnya berupa batu yang disusun satu lapisan, memanjang pada permukaan lereng dari kaki bukit hingga puncak bukit,” ujar dia, Rabu, 4 Agustus 2021.

Terletak di sisi selatan Bukit Khulutiyauw, jalan arwah ini memiliki panjang 30 meter dengan lebar 2 meter dan merupakan peninggalan masa megalitikum. Jalan ini cukup menarik karena mengarah ke Gunung Cyclops yang ada di sebelah utara Danau Sentani. “Strukurnya sengaja dibuat oleh manusia.”

Selain batu yang disusun, pada struktur jalan arwah ini juga ditemukan pecahan-pecahan gerabah berdinding tebal. Gerabah berdinding tebal ini merupakan jenis tempayan yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan air.

Jika dikaitkan dengan konteks jalan arwah, maka diperkirakan gerabah ini berkaitan dengan upacara religi di situs Khulutiyauw. Pada masa lalu, jalan arwah digambarkan sebagai dunia bawah yang ada di kaki bukit, menuju puncak bukit sebagai dunia atas yang dianggap suci atau sakral.

Advertising
Advertising

“Pada masa prasejarah, tempat yang tinggi seperti puncak bukit merupakan tempat bersemayamnya roh nenek moyang atau tempat tinggal dewa-dewa,” tutur Hari.

Selain itu, puncak bukit Khulutiyauw paling tinggi juga ditemukan peninggalan megalitikum berupa menhir dan papan batu. Papan batu ini orientasi arahnya ke matahari terbit. “Hal ini berkaitan dengan matahari sebagai sumber kehidupan dan penguasa kehidupan manusia, sehingga perlu disembah,” kata dia.

Baca:
Kerang Laut Sisa Makanan Prasejarah Ditemukan di Kampung Abar Jayapura

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

7 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

11 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

24 hari lalu

Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

Banjir merendam banyak hunian warga di Distrik Sentani, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Genangan muncul akibat hujan pada 8 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

38 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

40 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

40 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Jayapura, Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa

41 hari lalu

Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Jayapura, Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa

Jenazah korban penembakan kelompok bersenjata di Paniai, Papua diterbangkan ke Jayapura untuk dimakamkan hari ini.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

43 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Banjir Melanda Tiga Distrik di Jayapura. Imbas Drainase yang Tersumbat

44 hari lalu

Banjir Melanda Tiga Distrik di Jayapura. Imbas Drainase yang Tersumbat

Tiga distrik di Jayapura, Papua, terendam banjir akibat hujan pada 19 Maret 2024. Drainase tersumbat lumpur dan membuat air meluap.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

44 hari lalu

Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

Selain SP3 pada 1 Maret 2024, polisi disebut menerbitkan SP3 kasus teror bom terhadap Victor Mambor secara diam-diam pada 12 Mei 2023.

Baca Selengkapnya