BMKG: Gempa M7,1 Filipina dari Zona Megathrust

Kamis, 12 Agustus 2021 08:35 WIB

Lokasi gempa di Filipina. Google

TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dari Filipina terasa menjalar ke wilayah Indonesia. Waktu kejadiannya Kamis dinihari pukul 00.46.15 WIB dengan kekuatan gempa bermagnitudo 7,1.

Guncangan gempa dirasakan sangat kuat di wilayah Davao di Mindanao, Filipina selatan, mencapai skala intensitas V-VI MMI yang berpotensi merusak. Gempa juga dirasakan kuat di wilayah Indonesia khususnya di Kepulauan Talaud dalam skala intensitas III-IV MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak. Gempa juga dirasakan di Sangihe dan Bitung dalam intensitas II - III MMI.

Pusat gempa ini terletak pada koordinat 6,45 derajat Lintang Utara dan 126,73 derajat Bujur Timur. Tepatnya di laut pada jarak 63 kilometer timur Pondaguitan, Filipina, atau pada jarak 270 kilometer utara Melonguane, Kepulauan Talaud, Indonesia. Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman 44 kilometer.

"Akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina yang menunjam ke bawah Filipina di zona megathrust," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono lewat keterangan tertulis, Kamis 12 Agustus 2021.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas mekanisme sumber gempa di zona tumbukan lempeng di zona megathrust. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Advertising
Advertising

"Hal ini disebabkan karena kedalamannya yang relatif dalam untuk dapat memicu terjadinya gangguan kolom air laut dan memicu tsunami," katanya sambil menambahkan, hingga pukul 06.00 WIB, terjadi 8 kali gempa susulan dengan magnitudo minimum 4,1 dan maksimumnya 5,3.

Catatan sejarah gempa besar di zona Tunjaman Lempeng Laut Filipina disebut Daryono cukup banyak. Ini menunjukkan di wilayah tersebut sudah sering terjadi gempa besar dan merusak pada masa lalu termasuk ke wilayah Indonesia.

Gempa merusak itu yakitu Kepulauan Talaud 23 Oktober 1914 (M 7,4), Halmahera 27 Maret 1949 (M 7,0), Talaud pada 24 September 1957 (M 7,2), Halmahera Utara dan Morotai 8 September 1966 (M 7,7), Kepulauan Talaud 30 Januari 1969 (M 7,6), Maluku Utara dan Morotai Morotai pada 26 Mei 2003 (M 7,0).

Baca juga:
Macam-macam Vaksin Covid-19 dan Interval suntikan Antar Dosisnya

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

11 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

12 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

18 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

20 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya