Tak Cuma Jakarta, Pemodelan ITB: 15 Persen Pesisir Indonesia Terancam Tenggelam

Kamis, 12 Agustus 2021 11:31 WIB

Pengendara sepeda motor membawa boks melalui genangan air akibat banjir rob di pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, di Jakarta Utara, 20 November 2020. Banjir rob dengan ketinggian berkisa 30 cm hingga 60 cm akibat air laut pasang itu merendam Pelabuhan Kali Adem hingga pemukiman warga dan tergolong yang paling parah melanda kawasan tersebut sejak satu tahun terakhir. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Bandung - Ahli kelautan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Hamzah Latief, mengungkapkan berbagai faktor atau parameter yang menekan wilayah pesisir Indonesia. Sekitar 30 persen mengalami masalah yang serupa Jakarta seperti banjir rob dan ancaman tenggelam.

“Sekitar 15,8 persen atau sepanjang 13 ribu kilometer pesisir Indonesia yang berisiko tinggi hingga sangat tinggi,” katanya dalam webinar bertema Jakarta Tenggelam yang digelar Ikatan Alumni ITB, Selasa malam, 10 Agustus 2021.

Hamzah memaparkan, yang menarik bagi peneliti dari isu suatu daerah pesisir terancam tenggelam adalah lokasi mana yang tengelam secara permanen atau hanya berkala. Kemudian tinggi rendamannya, frekuensi, dan juga kapan terjadinya.

Sedangkan beberapa parameter yang menekan wilayah pesisir Indonesia dari sisi geologi dan hidrometeorologi seperti tsunami, gempa, longsor, likuifaksi, sedimentasi, penurunan tanah, abrasi, pasang surut air laut, gelombang ekstrem. ”Parameter laut dengan atmosfer berperan penting dalam kajian wilayah pesisir,” ujar pakar tsunami itu.

Naiknya ketinggian rata-rata muka air laut Indonesia yang sekitar 6 milimeter per tahun, menurut Hamzah, tidak terlalu mengkhawatirkan. Dia membandingkan dengan parameter oseanografi sesaat, misalnya, saat terjadi La Nina. Saat itu suhu naik di permukaan laut Samudera Pasifik Barat dan terjadi kenaikan muka laut 10-15 sentimeter, serta curah hujan lebih besar.

Advertising
Advertising

“Semuanya harus dikuantifikasi dan dianalisis untuk dikembangkan menjadi suatu skenario,” kata Hamzah.

Dasar parameternya adalah tunggang pasang surut atau perbedaan antara ketinggian pasang naik dan pasang surut. Dari segi waktu, kondisinya beragam seperti pada April-Mei terjadi kenaikan 5-7 sentimeter dari level kenaikan muka laut permanen. “Tunggang pasang surut di Jakarta lebih kecil daripada di Surabaya,” ujarnya menambahkan.

Di Jakarta misalnya daerah yang tenggelam oleh rendaman air biasanya terjadi saat bulan purnama. Waktunya selama 3 malam dan berlangsung sekitar 2-3 jam setelah itu kering.

Hamzah mengaku telah membuat pemodelan kawasan pesisir Indonesia dengan beragam faktor atau parameter tersebut hingga 2040 bahkan sampai 2100. Olahan datanya juga menyertakan riset koleganya di ITB yang meneliti masalah penurunan muka tanah (land subsidence) di berbagai tempat.

Baca juga:
Ahli Tsunami dari ITB Protes Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Demak

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

3 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

6 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

11 jam lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

1 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

1 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

2 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya