Kapal Kargo Patah di Perairan Jepang, Ini yang Terjadi

Sabtu, 14 Agustus 2021 11:39 WIB

Kapal Crimson Polaris yang terdaftar di Panama yang tenggelam di pelabuhan Hachinohe di Hachinohe, Jepang utara, 12 Agustus 2021. Courtesy 2nd Regional Coast Guard Headquarters - Japan Coast Guard/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal kargo berbendera Panama terbelah dua setelah kandas di perairan pantai di pelabuhan Jepang pada Kamis, 12 Agustus 2021. Kapal patah menyebabkan bahan bakarnya tumpah mencemari perairan itu.

Otoritas penjaga pantai Jepang mengatakan seluruh 21 kru kapal itu yang berasal dari Cina dan Filipina berhasil diselamatkan. Adapun operator dari kapal itu adalah NYK Line dari Jepang.

Kapal kargo Crimson Polaris yang mengangkut 39.910 ton potongan kayu tersebut kandas pada Rabu saat masih di area Pelabuhan Hachinohe, Aomori, Jepang sebelah utara. Kapal awalnya berusaha melepaskan diri, tapi malah mengalami retak. Retakan semakin lebar hingga akhirnya menyebabkan kapal besar itu terbelah dua pada Kamis paginya.

Petugas dari penjaga pantai Jepang kemudian berusaha melokalisasi tumpahan minyak yang terjadi yang saat itu sebarannya sudah memiliki radius 15 mil. Pada Jumat paginya, tumpahan minyak itu sudah sampai ke pantai Kota Misawa.

Kapal Crimson Polaris produksi 2006 memiliki kapasitas 130 ton metrik bahan bakar untuk mesin dieselnya. “Tapi jumlah pasti yang tumpah belum diketahui,” bunyi keterangan dari NYK Line.

Advertising
Advertising

Perusahan operator itu menambahkan kalau bagian lambung kapal patah itu telah hanyut sekitar empat kilometer dari pantai saat pernyataan dibuat pada Kamis lalu. Bagian itu berusaha dicegah hanyut lebih jauh dengan cara menahannya menggunakan rantai jangkar dan dijaga agar tidak ditabrak kapal lain.

Foto udara kapal Crimson Polaris yang terdaftar di Panama tenggelam di pelabuhan Hachinohe di Hachinohe, Jepang utara, 12 Agustus 2021. Sebuah kapal terdaftar Panama kandas di pelabuhan Jepang utara dan mengalami bocor minyak, tetapi tidak ada korban luka. Courtesy 2nd Regional Coast Guard Headquarters - Japan Coast Guard/Handout via REUTERS

Laporan yang ada menyebut kapal kargo sedang mengalami kerusakan struktural gara-gara cuaca buruk saat terbawa arus dan kandas pada Rabu lalu. Per Jumat investigasi penyebab masih dilakukan otoritas di Jepang, di antaranya dengan memeriksa nakhoda.

Peristiwa ini mengingatkan kepada sebuah kapal kargo raksasa, Ever Given, yang kandas di Terusan Suez di Mesir pada Maret lalu. Tiupan angin kencang yang muncul tiba-tiba membuat posisinya melintir sehingga sempat memalang jalur pelayaran sibuk itu.

THE WEEK, CBS, SPLASH247

Baca juga:
Kapal Selam Narkoba Berhasil Dicegat di Pasifik, Muat Kokain Rp 1,3 Triliun

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

16 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

17 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

18 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

19 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

23 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya