TEMPO.CO, Jakarta - Gempa darat mengguncang kuat Haiti sebelah barat pada Sabtu pagi waktu setempat atau malam ini waktu Indonesia, 14 Agustus 2021. Kekuatan gempa dengan Magnitudo 7,2 itu bisa dirasakan di seluruh wilayah Karibia, termasuk wilayah Jamaika dan Republik Dominika.

Badan Survei Geologis Amerika Serikat (USGS) melaporkan pusat gempa berada delapan kilometer dari Petit Trou de Nippes, kota yang berlokasi 150 kilometer arah barat Port-au-Prince. Kedalamannya sepuluh kilometer atau tergolong dangkal. Tidak terjadi tsunami.

“Sayangnya, laporan-laporan yang ada menyatakan banyak bangunan ambruk di wilayah dengan pusat gempa, terutama di Les Anglais, Aquinoise, Jérémie, dan les Cayes,” bunyi keterangan di laman volcano discovery.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menginformasikan bahwa gempa di Haiti malam ini sangat destruktif. Tercatat terjadi pada pukul 08.29 waktu setempat atau 19.29 WIB, intensitasnya terukur hingga skala IX MMI.

BMKG biasa menggambarkan intensitas gempa sekuat itu dengan kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari fondasinya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

“Gempa Haiti M7,2 saat ini mengingatkan kita akan peristiwa mengerikan di Haiti yaitu dampak dari gempa Mw7,0 yang destruktif pada 2010,” katanya lewat akun media social Twitter.

Sebelas tahun lalu, tepatnya pada 12 Januari 2010, gempa menewaskan puluhan—kalau tidak ratusan—ribu orang di Haiti. Pemulihan dari dampak kehancurannya pun masih berjalan hingga kini.

Baca juga:
Riset Temukan Kebakaran Hutan di Balik Kematian 748 Pasien Covid-19 di Amerika