Cara Menghindari Penyadapan Kartu ATM

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 18 Agustus 2021 05:57 WIB

Ilustrasi mesin ATM (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kejahatan penyadapan atau skimming kartu ATM adalah salah satu tindak kriminal di bidang perbankan yang sampai saat ini belum ada solusinya dan menyebabkan kerugian yang tak tanggung-tanggung.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kegiatan skimming pertama kali teridentifikasi pada tahun 2009 di Woodland Hills, California, yang dilakukan dengan cara mengggunakan alat yang ditempelkan pada mulut mesin ATM dengan alat yang bernama skimmer. Modus operasinya adalah menduplikat data dari magnetic stripe yang terdapat pada kartu ATM milik nasabah.

Sementara berdasarkan data Bank Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) NISP, kerugian akibat kejahatan skimming di Amerika Serikat mencapai 1 miliar dolar AS per tahunnya, begitu pula di Indonesia yang juga telah menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah.

Untuk diketahui, salah satu kasus skimming terparah di tanah air baru saja terjadi beberapa waktu lalu di mana seorang nasabah bank tiba-tiba kehilangan seluruh tabungannya dengan jumlah Rp 128 juta dan saat diselidiki, ternyata terdapat transaksi sah dari rekening di luar sepengetahuan korban. Kasus tersebut pun sudah bisa dipastikan merupakan terjadi karena adanya tindakan skimming.

Hingga saat ini, masih belum banyak masyarakat yang mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian, teknik yang umum dilakukan, hingga upaya menghindari skimming.

Advertising
Advertising

Maka dari itu, berikut rangkuman Tim Analisis Bank OCBC NISP mengenai teknik-teknik skimming dan cara melindungi diri dari salah satu tindakan kriminal terbesar di bidang keuangan tersebut.

Teknik-teknik skimming ATM

Skimming adalah kejahatan tingkat tinggi yang membutuhkan kecerdasan dan kemampuan teknis level ahli. Oleh karena itu, hanya orang-orang tertentu saja dapat melakukannya.

Sejauh ini, ada beberapa teknik skimming yang berhasil diketahui, yaitu:

1. Menggunakan card reader

Teknik skimming yang paling umum digunakan sindikat adalah dengan menempelkan pembaca kartu atau card reader yang sangat tipis dan bahkan tidak bisa dilihat ke mulut ATM. Saat Anda memasukkan kartu ke dalam ATM yang sudah dimasuki card reader, seluruh data mulai dari nomor debit atau kredit sampai PIN akan masuk ke dalam card reader tersebut. Setelah Anda pergi, card reader akan dilepaskan dan data Anda pun dalam bahaya.

2. Pemasangan kamera tersembunyi

Teknik skimming lainya adalah dengan memasang kamera mikro ke bagian atas papan PIN atau mulut ATM yang dapat mendeteksi seluruh kegiatan Anda, mulai dari memasukkan PIN sampai nomor kartu kredit. Meski begitu, teknik skimming melalui kamera tersembunyi masih cenderung tidak berbahaya dibanding teknik skimming menggunakan card reader, karena pengambilan data PIN dan nomor kartu tidak dilakukan otomatis.

3. Mulut ATM palsu

Bentuk dan ukuran alat mulut ATM palsu biasanya sama persis dengan mulut ATM asli, sehingga banyak orang tidak bisa mengenali mulut ATM yang digunakannya ganda. Kejahatan skimming yang satu ini sempat marak di Indonesia beberapa tahun lalu.

4. Lapisan tambahan di tombol PIN ATM

Sindikat skimming melalui penambahan lapisan tambahan di tombol PIN biasanya dilakukan bersamaan dengan kamera mikro di dalam mulut ATM. Dengan demikian, saat kamera mikro mengambil nomor kartu ATM, lapisan tambahan PIN palsu akan merekam nomor PIN Anda.

Cara melindungi diri dari skimming ATM

Dampak skimming sangat berbahaya, terutama jika Anda mengandalkan rekening guna menyimpan dana dalam jumlah besar. Agar terlindungi dari kejahatan skimming seperti ini, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Periksa mulut ATM sebelum memasukkan kartu

Sebelum memasukan kartu ATM, perhatikan apakah ada kejanggalan atau benda aneh di sekitar mulut ATM. Jika memungkinkan, intip ke dalam mulut kartu ATM dan lihat apakah ada benda asing menempel di sana.

2. Amati lingkungan sekitar saat menggunakan ATM

Cara berikutnya untuk melindungi diri dari skimming ATM adalah dengan waspada saat menggunakan ATM, terutama saat memasukkan nomor PIN. Biasakanlah untuk memperhatikan keadaan sekitar apakah terdapat orang-orang dengan gelagat aneh, misalnya menggunakan mesin ATM terlalu sebentar atau keluar-masuk ATM berulang kali.

3. Perhatikan mesin ATM secara keseluruhan

Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan guna menghindari skimming adalah dengan memperhatikan seluruh bagian mesin ATM. Saat masuk ke dalam kotak ATM, lakukan pengecekan menyeluruh bagian ATM, mulai dari kabel, papan PIN, sampai mulut ATM dan pastikan semuanya dalam kondisi normal atau tidak ditempeli benda aneh.

4. Ganti PIN ATM secara berkala

Agar rekening Anda selalu aman, jangan lupa mengganti PIN ATM secara berkala atau minimal satu hingga tiga bulan sekali. Jangan pernah menggunakan kombinasi sandi yang mudah dilacak, seperti tanggal lahir, nomor ponsel, dan nomor KTP.

5. Gunakan ATM di dekat kantor cabang atau dilindungi petugas kemanan

Selain mengganti PIN secara berkala, Anda bisa mengupayakan keamanan diri dari skimming ATM dengan memakai ATM yang dilindungi satpam atau petugas keamanan lainnya. Umumnya, ATM-ATM paling aman terletak di sekitar kantor cabang karena penjagaannya sampai 24 jam.

Selain penjagaan maksimal, menggunakan ATM di dekat kantor cabang akan memudahkan Anda melaporkan kejanggalan pada ATM karena petugas keamanan bank akan selalu siap membantu Anda mengecek kejanggalan tersebut.

6. Ganti Kartu ATM menjadi Kartu Chip

Upaya terakhir yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kejahatan skimming adalah dengan mengganti kartu ATM magnetic stripe menjadi kartu chip. Teknologi chip memiliki proteksi berlapis guna melindungi data Anda dari perekaman melalui card reader. Selain itu, data di dalam kartu ATM chip tidak dapat digandakan karena diatur hanya dapat dimiliki dan diakses satu orang.

ANTARA

Baca:
Mahasiswa Baru Tertua di ITB Berumur 69 Tahun, Ini Motivasinya Kuliah Lagi

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

2 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

3 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

4 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penagih Utang Diamuk Nasabah, Bos PNM Mekaar: Tak Bisa Dihindari

5 hari lalu

Penagih Utang Diamuk Nasabah, Bos PNM Mekaar: Tak Bisa Dihindari

Penagih PNM Mekaar kerap menghadapi nasabah yang mengamuk ketika angsuran kreditnya ditagih.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya