Tiga Provinsi Ini Nihil Kasus Covid-19 Varian Delta? Simak Pesan Kemenkes

Reporter

Antara

Kamis, 26 Agustus 2021 11:46 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkap enam provinsi yang telah terdeteksi memiliki jumlah kasus infeksi virus varian Delta tertinggi. Keenamnya adalah Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah.

Siti juga mengungkap tiga provinsi yang masih nihil temuan kasus varian virus pemilik kemampuan transmisi tinggi dan berpotensi menyebabkan gejala parah tersebut. Ketiganya adalah Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

Terhadap kelompok enam provinsi yang pertama, Siti meminta lebih waspada dan semakin meningkatkan testing serta tracing. "Saat ini Covid-19 varian Delta merupakan varian yang mendominasi di Indonesia,” katanya dalam Siaran Pers PPKM daring di Jakarta, Rabu 25 Agustus 2021.

Sedang bagi tiga provinsi yang belum melaporkan adanya varian Delta, Siti mengingatkan, bukan berarti daerah-daerah itu benar-benar tak memilikinya. "Pandemi tidak mengenal batas wilayah sehingga kewaspadaan yang sama tingginya harus tetap kita lakukan,” kata Siti.

Untuk mengatasi terjadinya peningkatan kasus aktif Covid-19--gara-gara penyebaran virus varian Delta--di seluruh daerah, Kementerian Kesehatan disebutnya melakukan sejumlah upaya pencegahan penularan. Selain testing dan tracing, juga isolasi, penguatan protokol kesehatan, serta vaksinasi.

Advertising
Advertising

Siti juga mengimbau kepada masyarakat segera melapor dan memeriksakan dirinya ke pusat layanan kesehatan jika ada yang merasakan gejala seperti sesak napas. Atau menggunakan fasilitas telemedicine untuk mendapatkan saran ataupun obat-obatan yang diperlukan.

"Ingat jangan memutuskan melakukan isolasi mandiri tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan," kata Siti menegaskan. "Kita tahu Delta adalah varian yang mempercepat keparahan gejala. Sehingga pastikan jangan menunda ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan bila gejala menjadi berat atau bertambah sesak."

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro, juga mengingatkan kebutuhan menghindari kerumunan agar varian Delta tidak lebih cepat menular. Diperkirakannya, varian tersebut memiliki angka reproduktif virus sebesar 6 sampai 8 (dari 10 orang yang terinfeksi akan menularkan kepada 60 sampai 80 orang lainnya).

"Kita sudah belajar pahit, kerumunan yang terjadi saat liburan awal tahun dan Lebaran kemarin akan selalu membawa dampak kenaikan kasus konfirmasi,” kata Reisa.

Menurut Reisa, daya tular tinggi varian Delta penyebab angka konfirmasi Covid-19 harian Indonesia di atas 50.000 kasus per hari. Pada Juli lalu, kondisi itu yang menyebabkan kenaikan kasus tak terkendali dan membuat sistem kesehatan kewalahan.

"Tenaga kesehatan dan rumah sakit kelebihan beban dan pasien tidak terselamatkan,” kata Reisa sambil berpesan masyarakat sebisa mungkin terus di rumah apabila tidak ada kegiatan penting, supaya terhindar dari Covid-19 varian Delta.

Baca juga:
Nadiem Mau Sekolah Segera Tatap Muka, Sultan Yogya: Jangan Maunya Cepet-cepet

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya