Ilmuwan Indonesia di Singapura Pesan Bentuk CDC, Setahun Lolos Krisis Pandemi

Reporter

Antara

Kamis, 2 September 2021 00:54 WIB

Mural bertuliskan " Tuhan, Aku Lapar " terpampang di Jalan Arya Wangsakara, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang viral. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan dari Nanyang Technological University, Singapura, Sulfikar Amir, mengatakan pandemi Covid-19 semestinya menjadi momentum bagi pemerintah Indonesia untuk membangun sistem tata kelola pandemi yang andal dan berbasis kompetensi. Sulfikar adalah anggota Aliansi Ilmuwan Indonesia Untuk Penyelesaian Pandemi.

"Ini bisa dimulai dengan membenahi organisasi penanganan pandemi yang lepas dari domain kementerian dan dijalankan oleh sekelompok teknokrat kompeten dan independen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden," katanya dalam webinar bertajuk 'Skenario Pasca-pandemi' yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu 1 September 2021.

Dalam jangka panjang, dia menambahkan, organisasi ini bisa menjadi embrio badan nasional pengendalian wabah penyakit yang berfungsi seperti Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat ataupun negara lain. CDC dinilainya tidak hanya memainkan peran penting untuk mengakhiri pandemi Covid-19 saat ini, tetapi juga membangun ketahanan dalam mengantisipasi risiko pandemi di masa datang.

Dalam webinar itu, Aliansi Ilmuwan Indonesia untuk Penyelesaian Pandemi mengusulkan skenario pascapandemi sebagai jalan keluar dari masa pandemi sekarang. Skenario itu tidak hanya bertujuan menekan mortalitas dan morbiditas Covid-19 saat ini, tetapi juga mengeluarkan Indonesia dari pandemi.

"Skenario ini merupakan kerja kolektif skala nasional yang dilakukan secara bertahap, target dan indikator yang jelas, terukur dan obyektif," kata Sulfikar sambil menambahkan, "Dengan skenario pascapandemi, dibutuhkan satu tahun bagi Indonesia untuk keluar dari krisis pandemi."

Skenario mencakup tiga fase. Pertama, supression dengan target utama menekan angka kasus dan kematian secara drastis dalam tiga hingga empat bulan. Kedua, stabilization dengan tujuan utama mengendalikan skala penularan pada tingkat tertentu dan mempersiapkan pembukaan aktivitas sosial ekonomi secara parsial misalnya sekolah dan perkantoran.

Ketiga yakni normalization, fase dimana secara keseluruhan pandemi Covid-19 dapat terkendali dan masyarakat sudah bisa hidup secara normal. "Indikator utama fase normalization adalah rata-rata tes positif di bawah satu persen dan jumlah kasus harian dibawah 1.000," kata Sulfikar.

Baca juga:
Guru Besar FKUI Sebut 5 yang Harus Diperjuangkan Selama Pandemi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

5 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

2 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

3 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

3 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya