Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar FKUI Sebut 5 Perjuangan yang Perlu Dilakukan Selama Pandemi

image-gnews
Ketua Korcab X Jalasenastri Armada III Merry Feryanto (kanan) menyaksikan petugas Diskes Lantamal X TNI AL menyuntikan Vaksin Sinovac kepada warga Jayapura di Dermaga Pelabuhan Jayapura, Papua, Senin, 30 Agustus 2021. KRI Bima Suci melakukan vaksinasi COVID-19 dan memberikan bantuan alat kesehatan berupa masker handsanitaizer, disinfektan, termogun dan sprayer dalam rangka mendukung program Serbuan Vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ketua Korcab X Jalasenastri Armada III Merry Feryanto (kanan) menyaksikan petugas Diskes Lantamal X TNI AL menyuntikan Vaksin Sinovac kepada warga Jayapura di Dermaga Pelabuhan Jayapura, Papua, Senin, 30 Agustus 2021. KRI Bima Suci melakukan vaksinasi COVID-19 dan memberikan bantuan alat kesehatan berupa masker handsanitaizer, disinfektan, termogun dan sprayer dalam rangka mendukung program Serbuan Vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan semangat memperjuangkan kemerdekaan 1945 yang dapat diterapkan dalam situasi penanganan pandemi Covid-19 pada 2021 sekarang ini.

“Setidaknya ada lima poin perjuangan yang bisa diterapkan saat ini,” ujar dia, Minggu, 29 Agutus 2021.

Berikut lima perjuangan yang perlu dilakukan selama pandemi:

1. Semua komponen bangsa berjuang bersama

Kemerdekaan pada 1945 dapat direbut karena semua komponen bangsa berjuang bersama. Sejalan dengan itu, Tjandra melanjutkan, sekarang semua pihak tentu harus terus meningkatkan kesadaran bahwa pandemi ini adalah masalah kita bersama dan hanya dapat diselesaikan dengan upaya bersama pula.

Komunikasi publik yang dibangun, disebutnya, juga mungkin akan lebih baik jika dilakukan bukan antara pemerintah dan masyarakat, tapi sebagai kegiatan bersama. “Informasi bersama dengan pesan tanggung jawab bersama,” kata Tjandra.

2. Kegigihan 

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu menjelaskan perjuangan kedua adalah kegigihan. Sebagaimana juga pejuang pendahulu dengan gagah perkasa, kata dia, tidak berhenti berjuang merebut kemerdekaan, walaupun tantangan waktu itu amatlah besar. 

Sementara, pandemi Covid-19 kini juga merupakan masalah besar yang dapat dilihat dari beberapa sisi. Di antaranya, saat ini diagnosis masih terbatas dengan PCR dan rapid antigen, obat yang dapat membunuh virusnya belum ada, dan vaksin yang tersedia juga belum 100 persen dapat mencegah penyakit.

Kemudian, berkembangnya berbagai varian baru bukan hanya yang Delta sekarang ini. Emergency Committee Covid-19 WHO sudah menyatakan tentang kemungkinan akan ada varian baru lagi di waktu mendatang yang mungkin saja lebih berbahaya dan sulit dikendalikan.

Menurut Tjandra, pandemi ini benar-benar memporakporandakan berbagai sisi kehidupan, praktis tidak ada yang luput. “Maka kegigihan amat diperlukan, kerja keras, tak kenal menyerah, dan kemampuan untuk konsisten bekerja dalam tekanan waktu yang panjang, karena kita belum tahu kapan pandemi akan berakhir,” tutur Tjandra.

3. Senjata yang digunakan

Jika pejuang dulu menggunakan bambu runcing, Tjandra menerangkan, maka kini menggunakan senjata utama, yaitu ilmu pengetahuan. Modal ilmu pengetahuan inilah yang jadi acuan dalam menyelesaikan Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilmu pengetahuan itu, di antaranya adalah data yang valid, surveilans yang baik, serta keterbukaan informasi dan pengolahannya berdasar ilmiah yang akurat. “Itu menjadi amat penting, keputusan dan kebijakan yang diambil tentu harus berdasar ilmu pengetahuan yang valid, evidence-based decision making process,” katanya.

4. Hubungan internasional

Tjandra yang juga mantan Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes, Kementerian Kesehatan, itu melanjutkan perjuangan keempat adalah pentingnya hubungan internasional. Pada awal proklamasi kemerdekaan, kata dia, Indonesia langsung berhubungan dengan negara-negara lain di dunia, menjalin kerja sama internasional dan bergabung menjadi anggota badan dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan WHO. 

Pandemi adalah wabah yang mendunia dan tidak akan dapat diselesaikan oleh satu atau beberapa negara saja. “No one is safe until everyone is safe. Karena itu perjuangan penting selanjutnya berperan aktif dalam dunia internasional dan kerja sama antar bangsa untuk menanggulangi pandemi,” ujar Tjandra.

5. Mewujudkan target pengendalian Covid-19

Perjuangan kelima, yang lebih praktis adalah upaya keras masyarakat untuk mewujudkan target dan program pengendalian Covid-19. Tjandra menjelaskan bahwa dari pengalaman berbagai negara, Covid-19 dapat dikendalikan dengan tiga program utama, yaitu pembatasan sosial; tes, telusur dan terapi; serta vaksinasi.

Untuk pembatasan sosial, Tjandra melanjutkan, seluruh rakyat Indonesia harus melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, yang dikenal 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) atau ditambahkan dengan menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi menjadi 5M.

“Dari sudut pemerintah maka kebijakan pembatasan sosial tentu juga harus dilakukan dengan konsisten, baik dalam bentuk PPKM, PSBB atau bentuk-bentuk yang lain,” katanya.

Dalam hal tes dan telusur, anggota masyarakat yang ada gejala dan atau ada riwayat kontak harus melakukan tes, dan jika positif perlu ditangani dengan baik. Dalam hal ini target yang sudah cukup lama dicanangkan melakukan sekitar 400 ribu tes sehari dan melakukan telusur 15 orang untuk setiap kasus haruslah segera diwujudkan untuk menjadi kenyataan.

Dalam hal vaksinasi, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Jakarta itu menambahkan, target memvaksinasi 2 juta orang per hari harus benar-benar diimplementasikan di lapangan, dan akan lebih baik jika masyarakat dipermudah mendapatkan vaksin, misalnya dengan dilakukan vaksinasi Covid-19 di semua puskesmas dan rumah sakit yang ada di negara kita. “Jadi, orang dapat divaksin di dekat rumah dan atau tempat kerjanya secara mudah,” tutur Tjandra lagi.

Baca:
Akhir PPKM, Covid-19 Yogya Pecah Rekor Terendah di Bawah 400 Kasus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

5 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

8 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

9 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

9 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.