Mahasiswa UGM Ciptakan Robot Pengukur Kemiringan Lantai
Reporter
Tempo.co
Editor
Iqbal Muhtarom
Minggu, 5 September 2021 08:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika membuat suatu konstruksi, lantai menjadi sesuatu yang penting. Sebab, jika kemiringannya tidak sesuai, dana yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia. Berangkat dari permasalahan tersebut, tim mahasiswa dari Sekolah Vokasi UGM menciptakan robot pintar pemindai dan pengukur kemiringan permukaan lantai dengan teknologi sensor inersia dan mechanum-driven wheel.
Dilansir dari laman ugm.ac.id, tim yang diketuai oleh Rashad Aryaputra ini mengklaim bahwa robot yang dinamakan Smart Leveling ini dapat digunakan untuk mempersingkat waktu pekerjaan pengecekan kerataan lantai keramik tanpa mengurangi kualitas pekerjaan. Sehingga dapat meminimalisir kerugian pemilik proyek maupun pelaksana proyek.
Robot ini memiliki kemampuan untuk bergerak secara 3 DOF (Degree of Freedom) sehingga mampu bergerak secara translasi maju mundur (translasi sumbu x), geser kanan dan kiri (translasi sumbu y), serta bergerak secara diagonal. Karena itu, robot ini mampu bergerak bebas untuk mendeteksi kemiringan permukaan jalan, lantai, dan bangunan lainnya.
Rashad menjelaskan bahwa perancangan robot ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu mekanis, elektronis, dan perancangan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat. Proses desain mekanisnya menggunakan aplikasi solidworks yang diikuti oleh perancangan desain elektronis dengan software proteus dan fusion 360.
Sedangkan untuk pemrograman menggunakan arduino IDE. Hebatnya, robot ini dibuat dan dirakit menggunakan bahan produksi lokal dengan estimasi biaya sekitar Rp 9 juta.
Rashad berharap adanya robot dengan fungsi alat dan keandalan yang berstandar industri ini dapat membantu dunia industri sipil, pembangunan jalan raya, konstruksi jembatan, dan konstruksi bangunan. “Setidaknya bisa memudahkan pekerjaan dan meminimalkan biaya kesalahan,” kata Rashad seperti dikutip oleh Tempo dari laman ugm.ac.id, Selasa 31 Agustus 2021.
Selain itu, Rashad juga berharap produk yang dipadukan dengan orientasi robotika dan IoT ini dapat menjawab tantangan dalam sektor pembangunan infrastruktur dan dunia teknik sipil. “Dalam dunia konstruksi, manajemen waktu proyek menjadi suatu hal penting. Potensi pemborosan dan kegagalan proyek akan semakin besar jika tidak dilakukan manajemen waktu,” katanya.
Robot pengukur kemiringan lantai ini diciptakan Rashad bersama empat temannya yaitu Aditya Putra Yudhananta dari Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Catur Wardana dari Prodi Teknologi Rekayasa Mesin, Ciptaningtyas Vindy Prabawati dari Prodi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, dan Aisyah Adiningsih dari Prodi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca juga: Aplikasi Pembaca Cuaca Temuan Dosen UGM Sudah Diterapkan di 22 Kabupaten