Eksperimen Ini Menerangkan Kenapa Covid-19 Bisa Begitu Mematikan

Jumat, 10 September 2021 20:16 WIB

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.

TEMPO.CO, Jakarta - Partikel-partikel dari sel dalam darah yang memicu penggumpalan atau pembekuan darah bisa jadi kunci untuk menjelaskan kenapa Covid-19, penyakit infeksi virus corona 2019, bisa menjadi mematikan. Temuan studi terbaru membawa harapan kalau pengobatan yang ada saat ini bisa digunakan untuk mencegah penyakit itu menjadi mematikan.

Dasarnya adalah orang-orang dengan gejala berat atau parah Covid-19 yang kerap ditemui memiliki komplikasi akibat pembekuan darah berlebihan yang mereka alami. Misalnya, serangan jantung, stroke dan kerusakan ginjal.

Tessa Barrett di NYU Langone Health, New York, dan koleganya meneliti platelet dari 291 pasien Covid-19 di rumah sakit. Mereka menemukan kemudian menemukan banyak platelet itu memiliki kadar lebih tinggi untuk dua molekulnya yang biasa terlibat dalam pembekuan darah.

Penelitian itu membandingkannya dengan platelet dari orang-orang yang tak terinfeksi SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19. “Kadarnya semakin tinggi pada mereka yang harus menjalani perawatan di rumah sakit yang lebih lama,” bunyi temuan studi Barrett dkk yang dipublikasikan dalam Science Advances, Rabu 8 September 2021.

Tim peneliti itu juga melakukan eksperimen dengan menumbuhkan sel-sel sehat dari dinding pembuluh darah di laboratorium. Sel kemudian diberi fluida dari platelet yang telah melalui infeksi SARS-CoV-2. Hasilnya, mereka menemukan ada lebih banyak molekul khas penggumpalan darah daripada ketika platelet yang digunakan dipajankan ke virus corona penyebab penyakit flu biasa.

Advertising
Advertising

Seiring waktu, perbedaannya semakin tajam di antara kedua perlakuan sel dalam cawan petri tersebut. Ini yang diyakini bisa menerangkan kenapa pembuluh darah menjadi lebih ‘bocor’ pada pasien gejala berat Covid-19, menyebabkan cairan terakumulasi dalam paru-paru.

“Temuan kami mungkin menerangkan banyak hal pada apa yang membuat Covid-19 jauh lebih mematikan daripada kerabatnya yang menyebabkan flu biasa,” kata Barrett.

Dari hasil studi ini, obat-obatan stroke yang biasa digunakan memblok platelet penyebab pembekuan darah kini sedang diuji sebagai pengobatan Covid-19.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Moderna Uji Klinis Kombinasi Booster Vaksin Covid-19 dan Vaksin Flu

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

7 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya