Pendaftaran Dana Hibah Penelitian Perikanan 2022 Dibuka, Total Rp 19 Miliar

Reporter

Antara

Minggu, 19 September 2021 21:31 WIB

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menerapkan konsep penangkapan ikan terukur dalam mengelola sumber daya perikanan

TEMPO.CO, Bogor - Marine Stewardship Council, sebuah organisasi nirlaba internasional, kembali membuka peluang dana hibah penelitian untuk ilmuwan dan mahasiswa pascasarjana bidang perikanan di Indonesia senilai 1 juta poundsterling atau setara Rp 19 miliar. Seleksi Ocean Stewardship Fund 2022 telah dibuka sejak Rabu, 15 September 2021.

"Terbuka bagi sektor perikanan, ilmuwan dan mahasiswa pascasarjana dalam proyek penelitian perikanannya di seluruh dunia, termasuk Indonesia," kata Direktur Program Marine Stewardship Council untuk Indonesia, Hirmen Syofyanto, di Bogor, Minggu 19 September 2021.

Hibah menetapkan standar proyek yang berbasis sains dan diakui secara global terhadap penangkapan ikan serta keterlacakan makanan laut yang berkelanjutan. Dengan standar itu, Hirmen mengungkapkan, sekurangnya sudah ada empat sektor perikanan dan tiga penelitian mahasiswa pascasarjana Indonesia yang pernah lolos seleksi dalam program tahun-tahun sebelumnya. Mereka menerima pendanaan setara Rp 98-980 juta untuk berbagai proyek.

Di antaranya, kata dia, adalah perbaikan perikanan tuna, perikanan rajungan dan cumi-cumi, yang sedang dalam transisi menuju sertifikasi Marine Stewardship Council. Juga, penelitian genetika hasil tangkapan sampingan rajungan dan penanda genetik untuk uji stok perikanan kakap.

Hirmen menjelaskan, pendanaan 2022 dalam bentuk hibah berfokus pada peningkatan praktik perikanan untuk perlindungan keanekaragaman hayati laut yang lebih baik. Seluruhnya didedikasikan untuk mendukung penangkapan ikan berkelanjutan di seluruh dunia.

Untuk itu, Marine Stewardship Council mengundang ilmuwan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan mahasiswa pascasarjana untuk mengajukan mendapatkan hibah tersebut. Hirmen memberi petunjuk, pada 2022, prioritas diberikan kepada proposal penelitian yang berkaitan dengan dampak habitat dan interaksi dengan spesies terancam punah, terancam atau dilindungi.

Dengan hanya sekitar 20 persen dasar laut yang dipetakan oleh para ilmuwan saat ini, kata dia, sulit bagi perikanan untuk menunjukkan keberhasilan dalam perlindungan bagi ekosistem. Melalui pendanaan penelitian inovatif di bidang ini, diharapkan bisa mendukung perbaikan perikanan yang lebih baik dalam perlindungan keanekaragaman hayati laut.

Ia menambahkan lautan Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan besar. Artinya, dukungan upaya perikanan, ilmuwan dan konservasionis yang berusaha untuk memajukan penangkapan ikan berkelanjutan, menjadi perhatian lebih dari sebelumnya.

Melalui OSF Fund pihaknya mendukung proyek dan gagasan yang kredibel, sekaligus memberikan perbaikan nyata mengenai cara penangkapan sumber daya laut, utamanya membantu perikanan seluruh dunia untuk maju menuju keberlanjutan.

Baca juga:
Ironi Tenaga Medis di Balik Lonjakan Covid-19 Filipina

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

11 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

1 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

2 hari lalu

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

4 hari lalu

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?

Baca Selengkapnya

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

4 hari lalu

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

BEM UNS menyampaikan 8 tuntutan terkait kenaikan biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

5 hari lalu

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

5 hari lalu

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

Aliansi BEM se-UI mengangkat kartu hitam dalam sidang terbuka LPJ Rektor UI, Ari Kuncoro pada Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

5 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya