3 Hal Ini Layak Dipertimbangkan Sebelum Membeli Ponsel Layar Lipat
Reporter
Tempo.co
Editor
Iqbal Muhtarom
Rabu, 22 September 2021 22:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar atau melihat tentang ponsel yang layarnya bisa dilipat? Jika Anda bukanlah orang yang mengikuti tren smartphone, mungkin Anda akan bertanya-tanya, bagaimana mungkin layar ponsel bisa dilipat?
Ponsel dengan kemampuan layar yang dapat ditekuk bukanlah hal baru, teknologi ini pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan asal Cina The Royole Flexpai pada 2018 lalu.
Sejak saat itu, vendor-vendor raksasa seperti Samsung dan Huawei juga mulai merilis produk ponsel layar lipat mereka. Huawei tidak merilis ponsel layar lipat generasi pertama mereka dan hanya memamerkannya. Ini mungkin karena mereka belum yakin bagaimana pasar ponsel layar lipat saat itu. Berbeda dengan Samsung, vendor asal Korea Selatan ini cukup percaya diri dan menjualnya ke pasar global, termasuk Indonesia.
Namun ternyata generasi pertama ponsel layar lipat Samsung menemui masalah, banyak pengguna yang melepas lapisan anti gores tipis yang menempel pada bagian layar Galaxy Fold, padahal Samsung telah memberi peringatan untuk tidak mencabut plastik tipis tersebut. Akibatnya piksel layar menjadi mati dan Samsung terpaksa menarik produk mereka. Beruntung Samsung berhasil mengatasi masalah tersebut.
Berikut ini adalah kekurangan ponsel layar lipat:
1. Durabilitas yang tidak sekukuh ponsel biasa
Bagaimana pun juga, pasti Anda merasa lebih aman menenteng ponsel biasa ketimbang membawa ponsel lipat. Genggaman Anda mungkin akan lebih kuat karena takut ponsel jatuh, ini mungkin disebabkan Anda tidak yakin akan durabilitas ponsel layar lipat tersebut. Sebab, secara komponen, ponsel layar lipat jelas lebih rumit, terutama karena mereka dibangun menggunakan engsel yang mengharuskan bagian dalam ponsel bergerak saat membuka atau menutup. Sehingga saat jatuh, bukan hanya layar, tetapi komponen engselnya juga bisa rusak.