Prediksi Gelombang Ketiga Covid-19 Januari 2022, Ahli Ingatkan Target Vaksinasi
Reporter
Antara
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 1 Oktober 2021 05:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia mungkin terjadi pada Januari-Februari 2022 mendatang. Kedatangannya diawali dengan mobilitas penduduk yang meningkat pada akhir tahun ini.
Ahli virologi yang juga Guru Besar Universitas Udayana, Profesor I Gusti Ngurah Kade Mahardika, mengungkap prediksinya itu dalam webinar Waspada Mutasi Virus dengan Protokol Kesehatan di Jakarta, Kamis 30 September 2021. Prediksi dibuatnya berdasarkan pola datangnya gelombang-gelombang kasus baru Covid-19 periode sebelumnya.
Mahardika merujuk kepada jumlah kasus yang mulai melonjak Desember 2020 lalu terjadi letupan Januari-Februari 2021 dan Juli 2021. "Sehingga diprediksi kasus akan melonjak lagi pada Januari-Februari 2022 karena mobilitas penduduk juga meningkat jelang akhir tahun," katanya.
Dia mengungkap harapannya pemerintah mempercepat capaian target vaksinasi untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus baru tersebut. Target yang sudah dibuat adalah vaksinasi dosis lengkap mencapai 70 persen pada akhir tahun ini, tapi capaian per sekarang masih kurang dari 25 persen.
Menurut Mahardika, jika daerah-daerah mencapai target vaksinasi 70 persen atau lebih dari itu, maka tekanan pada sistem rumah sakit tidak akan sebesar gelombang sebelumnya. Dia bercermin dari yang terjadi di luar negeri.
Mahardika menjelaskan, pada umumnya ketika capaian vaksinasi negara itu sudah di atas 60 persen, maka jumlah orang yang meninggal dan dirawat di rumah sakit tidak tinggi. "Vaksin sudah tersedia dengan cepat sehingga mungkin mudah-mudahan awal 2022 kita sudah mengatakan virus masih ada di sekitar kita tapi dampak pandemi bisa kita minimalisir," katanya.
Ketua Kelompok Kerja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Erlina Burhan, juga mengatakan ada potensi gelombang ketiga Covid-19 seperti yang diungkap Mahardika. Erlina juga mendesak langkah antisipasi untuk pencegahan berupa penerapan protokol kesehatan dengan disiplin, menjalani vaksinasi dan meningkatkan imunitas diri dengan pola hidup bersih dan sehat serta gizi seimbang.
Erlina yang juga Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menuturkan cakupan vaksinasi Covid-19 saat ini masih 24 persen padahal sudah menuju akhir 2021. "Waktu awal-awal dikatakan kan di akhir tahun Indonesia sudah bisa 70 persen, nah ini masih agak jauh, jadi memang perlu upaya untuk menggiatkan dan meningkatkan vaksinasi ini," katanya.
Baca juga:
Pakar Ingatkan Terlalu Dini Bahas Booster dan Vaksin Berbayar Saat Ini