Alasan Peneliti BRIN Meneliti Parasetamol yang Cemari Pantai Jakarta: Penasaran

Senin, 4 Oktober 2021 14:05 WIB

Wulan Koagouw. Research.brighton.ac.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi, Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Wulan Koagouw, mengungkap alasannya tertarik meneliti kontaminasi zat aktif parasetamol di pantai Jakarta. Penelitian dia bersama kolega di BRIN dan University of Brighton, Inggris itu, dipublikasikan dalam jurnal Marine Pollution Bulletin pada 5 Juni 2021 itu.

Wulan yang kini sedang menempuh program doktoral di University of Brighton itu menjelaskan, sebenarnya fokus bidang penelitian yang dia tekuni bukan hanya parasetamol, tapi obat secara keseluruhan. Karena obat termasuk contaminant of emerging consent dan sudah menjadi perhatian oleh para peneliti. “Karena itu alasannya,” ujar dia dalam acara virtual, Senin, 4 Oktober 2021.

Sementara untuk parasetamol, Wulan melanjutkan, diteliti karena tergolong obat yang paling banyak digunakan di Indonesia, serta banyak terkandung dalam obat lainnya yang dijual bebas dan bisa diakses kapan saja. Selain itu, populasi penduduk di Jakarta salah satu terpadat di dunia pada 2017 (tahun dimulai penelitian), serta Wulan memang fokus di bidang polusi laut,

“Sebenarnya sederhana sekali alasannya, saya hanya penasaran dan ingin tahu parasetamol terdeteksi atau tidak. Ternyata terdeteksi,” tutur Wulan.

Peraih gelar sarjana sains di Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, itu juga menerangkan bahwa dirinya juga sebelumnya telah meneliti obat lain. Namun, karena obat tersebut belum digunakan di Indonesia, dia pindah haluan meneliti parasetamol yang banyak digunakan di Indonesia.

Advertising
Advertising

Selain Wulan, penelitian tersebut melibatkan beberapa peneliti lain, yakni dari Pusat Penelitian Oseanografi BRIN Zainal Arifin, dan dari University of Brighton adalah George Olivier dan Corina Ciocan. Mereka sebenarnya menginvestigasi beberapa kontaminan air dari empat lokasi di Teluk Jakarta, yaitu Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing, serta satu lokasi di pantai utara Jawa, yakni Pantai Eretan.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa parameter nutrisi seperti Amonia, Nitrat, dan total Fosfat, melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia. Selain itu, Parasetamol terdeteksi di dua situs, yakni muara sungai Angke (610 ng/L) dan muara Sungai Ciliwung Ancol (420 ng/L), keduanya di Teluk Jakarta.

“Konsentrasi Parasetamol yang cukup tinggi, meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta,” kata Wulan.

Baca:
Peneliti Beberkan Dugaan Asal Zat Parasetamol yang Cemari Pantai Jakarta

Berita terkait

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

1 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

2 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

2 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

3 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

3 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya