Studi AS: Pasien Kemoterapi Kanker Perlu Tiga Dosis Vaksin Covid-19

Senin, 4 Oktober 2021 18:27 WIB

Vaksin Covid-19 Pfizer di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah menjadi waktu yang sangat menegangkan bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Karena yang menyerang tidak hanya kanker, tapi juga sel-sel kekebalan yang dibutuhkan untuk mempertahankan tubuh dari infeksi.

Penelitian baru yang dilakukan di University of Arizona Health Sciences, Amerika Serikat menemukan bahwa pasien yang menjalani kemoterapi aktif memiliki respons imun yang lebih rendah terhadap dua dosis vaksin Covid-19, tapi dosis ketiga meningkatkan respons.

Kepala Gastrointestinal Onkologi Medis di lembaga itu, Rachna Shroff, mengatakan pihaknya ingin memastikan dan memahami tingkat perlindungan yang ditawarkan vaksin Covid-19 kepada pasien kankernya.

“Terutama karena pembatasan dilonggarkan dan varian yang lebih menular mulai menyebar," ujar Shroff yang juga merupakan direktur Kantor Uji Klinis Pusat Kanker itu, seperti dikutip Medical Xpress, 1 ktober 2021.

Shroff dan tim peneliti University of Arizona Health Sciences mengamati 53 pasien kanker yang menjalani terapi kanker aktif imunosupresif, seperti kemoterapi. Mereka membandingkan respons imun setelah dosis pertama dan kedua vaksin Pfizer-BioNTech dengan 50 orang dewasa yang sehat.

Advertising
Advertising

Setelah dua dosis vaksin, sebagian besar pasien kanker menunjukkan beberapa respons kekebalan terhadap vaksin, yang berarti mereka memiliki antibodi untuk SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Hasil studi mereka dipublikasikan secara online di jurnal Nature Medicine.

Professor immunobiology di College of Medicine—Tucson yang juga anggota Cancer Center and BIO5 Institute, Deepta Bhattacharya, mengaku terkejut dengan studi tersebut. “Kami melihat antibodi, sel B dan sel T, yang membentuk sistem pertahanan tubuh, dan menemukan bahwa vaksin tersebut kemungkinan paling tidak melindungi sebagian besar orang yang menjalani kemoterapi."

Namun, respons imun jauh lebih rendah daripada orang dewasa yang sehat, dan beberapa pasien tidak memiliki respons terhadap vaksin Covid-19. Artinya perlindungan yang lebih sedikit terhadap SARS-CoV-2, terutama varian Delta yang sekarang menjadi strain dominan di Amerika.

Dua puluh pasien kembali untuk suntikan ketiga, yang meningkatkan respons kekebalan untuk sebagian besar. Respons imun kelompok secara keseluruhan setelah suntikan ketiga mencapai tingkat yang sama dengan orang-orang yang tidak menjalani kemoterapi setelah dua dosis.

Tim penelitian interdisipliner dibentuk tidak lama setelah vaksin Pfizer-BioNTech telah disetujui pada akhir 2020. Tujuannya untuk mendapatkan jawaban yang paling jelas. Mereka fokus pada pasien dengan tumor padat, seperti payudara atau kanker gastrointestinal, dan dikecualikan orang-orang di imunoterapi.

MEDICAL XPRESS | NATURE MEDICINE

Baca:
Kurangi Efek Kematian, Molnupiravir dari Merck Akan Jadi Pil Covid-19 Pertama?

Berita terkait

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

3 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

18 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

21 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

1 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Pakar Ungkap Penyebab Kehilangan Indera Perasa karena Pengobatan Kanker seperti Raja Charles

1 hari lalu

Pakar Ungkap Penyebab Kehilangan Indera Perasa karena Pengobatan Kanker seperti Raja Charles

Pakar ungkap penyebab kasus seperti Raja Charles III yang kehilangan indera perasa sebagai efek samping pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya