Kimiawan Amerika Tegaskan Molnupiravir bukan Kemasan Ulang Ivermectin

Selasa, 5 Oktober 2021 08:26 WIB

ilustrasi obat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Obat pil molnupiravir bukan kemasan ulang dari ivermectin. Keduanya, meski diproduksi oleh pabrik obat yang sama, Merck, sangat jauh berbeda dalam hal struktur dan cara kerjanya.

Penilaian itu diberikan Christopher J. Cramer, kimiawan yang juga Wakil Presiden untuk Riset di University of Minnesota, Amerika Serikat. Dia mengunggah struktur kimia molnupiravir dan ivermectin di akun media sosial twitter pada Jumat, 1 Oktober 2021. Terlihat bentang ikatan molekul yang sangat berbeda di antara keduanya.

Pada molnupiravir ada, misalnya, ikatan atom Nitrogen yang tidak terlihat pada struktur ivermectin. "No, Merck's molnupiravir is NOT repackaged ivermectin," tulis Cramer dalam unggahannya itu.

Cramer adalah juga Wakil Presiden dan Chief Research Officer Senior di Underwriters Laboratories--perusahaan sertifikasi keselamatan global berbasis di Illinois. Bersama unggahannya itu, dia menyertakan narasi bahwa para kimiawan dihadapkan kepada potensi datangnya badai hoax tentang molnupiravir dan ivermectin.

Sebelumnya, Merck melaporkan bahwa hasil sementara dari uji klinis yang dilakukannya menunjukkan molnupiravir mampu memangkas hingga 50 persen peluang gejala berat seseorang yang telah terinfeksi Covid-19. Uji melibatkan 775 pasien dan separuhnya diberikan obat pil itu selama lima hari dan diminum dua kali sehari.

Advertising
Advertising

Hasilnya, di antara pasien penerima pil molnupiravir itu, sebanyak 7,3 persen yang membutuhkan perawatan di rumah sakit pada akhir 30 hari. Bandingkan dengan 14,1 persen besarnya di antara mereka yang dalam studi itu hanya menerima plasebo.

“Setelah jangka waktu tersebut, juga tidak ada kematian di antara mereka yang menerima obat tersebut, dibandingkan dengan delapan orang pada kelompok plasebo,” kata Merck menambahkan.

Laporan dari Merck disambut antusias besar, terlebih obat pil sangat memudahkan dalam perawatan pasien Covid-19. Selama ini pengobatan yang diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah (remdesivir).

Sedang potensi misinformasi disebabkan kontroversi yang pernah dikembangkan sebagian kalangan yang meyakini ivermectin efektif untuk mengobati Covid-19. Ivermectin juga diproduksi Merck tapi untuk mengobati infeksi cacing parasit pada hewan.

Di antara kontroversi yang semakin tinggi di awal tahun, Merck menyatakan tidak yakin obat cacing yang diproduksinya tersebut bisa digunakan untuk Covid-19. "Perusahaan tidak yakin data yang ada saat ini mendukung keselamatan dan efikasi ivermectin untuk digunakan mengobati Covid-19," bunyi bagian dari pernyataan Merck pada 4 Februari 2021, seperti dikutip dari situs web resmi perusahaan itu.

Baca juga:
Uji Klinis Molnupiravir Pernah Dihentikan April lalu, Kenapa?

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

18 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya