Sempat Viral di PON XX Papua 2021, Berikut Ini Jenis-jenis Alat Pelumpuh Drone

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 5 Oktober 2021 14:15 WIB

Drone milik anggota komunitas robot terbang di lapangan Universitas Al-Azhar, Jakarta, 7 Januari 2015. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini di media sosial Twitter dihebohkan dengan unggahan foto seorang personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang tengah memegang sebuah senjata khusus. Senjata yang tengah dipegang oleh personel Paspampres tersebut merupakan alat pelumpuh drone yang digunakan untuk mengamankan jalannya PON XX Papua 2021. Dikutip dari akun Twitter @kamto_adi, lebih dari 15 drone liar yang terbang melintasi venue PON XX Papua 2021 telah dilumpuhkan dengan menggunakan alat tersebut.

Alat pelumpuh drone yang digunakan oleh Paspampres dalam PON XX Papua merupakan salah satu jenis alat penangkap drone yang ada di dunia. Drone pada awalnya digunakan untuk kepentingan-kepentingan militer. Namun, sebagaimana dikutip dari sebuah artikel di ProTVF: Jurnal Kajian Televisi dan Film, drone kini juga digunakan untuk hal-hal yang merugikan, seperti pengintaian, pembawa bom, hingga pengganggu aktivitas penerbangan.

Berbagai hal tersebut membuat senjata pelumpuh drone banyak dikembangkan. Salah satu jenis alat pelumpuh drone adalah Mobile Drone Blocker SP17. Dilansir dari scmanunggal.com, Mobile Drone Blocker SP17 bekerja dengan cara meretas sistem kontrol, navigasi GPS, dan video sender dari drone yang menjadi incaran. Mobile Drone Blocker SP17 merupakan salah satu alat pelumpuh drone yang bekerja dengan sistem jamming atau mengganggu kinerja drone.

Model alat pelumpuh drone lain yang bekerja dengan sistem jamming adalah AARTOS Anti-Drone Jammers. Alat pelumpuh drone ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat pelumpuh drone lain. Dilansir dari drone-detection-system.com, AARTOS Anti-Drone Jammers mampu melumpuhkan drone dari jarak 8 kilometer. Selain itu, AARTOS Anti-Drone Jammers juga tersedia dalam beberapa variasi, yakni Handheld Drone Jammer, Automatic Sector Jammer 180°/360°, dan 360° Programmable Automatic Sector Jammer. Masing-masing varian tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Selain sistem jamming, beberapa alat pelumpuh drone juga menggunakan sistem jaring atau net. Berbeda dengan sistem jamming yang bekerja dengan cara mengganggu cara kerja drone, sistem net bekerja cara menembakkan proyektil jaring ke arah drone yang disasar. Dilansir dari indomiliter.com, alat pelumpuh drone dengan sistem net lebih efektif daripada sistem jamming. Sebab, alat pelumpuh drone dengan sistem net bisa bekerja tanpa melalui proses peretasan yang rumit dan lama untuk mengganggu cara kerja drone.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Advertising
Advertising

Baca juga: Senjata Anti-Drone Baru, Sekali Tembak Langsung Rontok

Berita terkait

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

2 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

2 hari lalu

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pria Coba Dekati Presiden Jokowi sebelum Dihentikan Paspampres, Mau Curhat?

3 hari lalu

Kronologi Pria Coba Dekati Presiden Jokowi sebelum Dihentikan Paspampres, Mau Curhat?

Seorang pria berambut cepak mencoba mendekati Presiden Jokowi, yang sedang bicara kepada wartawan, dari arah belakang.

Baca Selengkapnya

5 Fakta soal Seorang Pria di Konawe Tiba-tiba Hampiri Jokowi dari Belakang

3 hari lalu

5 Fakta soal Seorang Pria di Konawe Tiba-tiba Hampiri Jokowi dari Belakang

Seorang pria di Konawe, Sultra, secara mendadak menghampiri Jokowi dari belakang. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pria di Konawe Merangsek saat Wawancara Jokowi

3 hari lalu

Kronologi Pria di Konawe Merangsek saat Wawancara Jokowi

Istana Kepresidenan menjelaskan kronologi seorang pria yang menerobos sesi wawancara media dengan Jokowi

Baca Selengkapnya

Pria Nekat Terobos Sesi Wawancara Cegat Jokowi Diamankan Paspampres

3 hari lalu

Pria Nekat Terobos Sesi Wawancara Cegat Jokowi Diamankan Paspampres

Peristiwa itu terjadi saat Jokowi menyapa para jurnalis sebelum keterangan pers usai meninjau RSUD Konawe, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

3 hari lalu

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

Pengawalan VVIP dan VIP Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali nanti menggunakan kendaraan listrik. Acara itu akan digelar pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

10 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

10 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

10 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya