Mengenal Ego4D, Proyek AI Terbesar Facebook untuk Generasi Masa Depan AR

Jumat, 15 Oktober 2021 19:00 WIB

Bos Facebook, Mark Zuckerberg mengunggah fotonya saat sedang menjajal teknologi VR masa depan yang sedang dikembangkan Facebook, Kamis 14 Oktober 2021. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah proyek baru bergulir di Facebook yang dipimpin oleh tim artificial intelligence (AI). Diberi nama Ego4D, proyek bertujuan memungkinkan AI mampu menganalisis kehidupan seseorang melalui video. Sistem tersebut akan mampu merekam apa yang dilihat, didengar, dan dilakukan dengan tujuan membantu melakukan tugas sehari-hari.

Peneliti Facebook telah mengurai serangkaian keterampilan yang ingin dikembangkan oleh sistem ini. Termasuk ‘memori episodik’ (menjawab pertanyaan seperti: di mana saya meninggalkan kunci?) dan ‘diarisasi audio-visual’ (mengingat siapa mengatakan apa).

Saat ini, tugas-tugas yang diuraikan di atas tidak dapat dicapai dengan andal oleh sistem AI mana pun, dan Facebook menekankan bahwa ini adalah proyek penelitian ketimbang pengembangan komersial. Namun, jelas bahwa perusahaan melihat fungsionalitas seperti ini sebagai masa depan komputasi augmented reality (AR).

“Tentu saja, memikirkan tentang AR dan apa yang ingin kami lakukan dengannya, ada kemungkinan di masa depan bahwa kami akan memanfaatkan penelitian semacam ini,” ujar peneliti AI Facebook, Kristen Grauman, kepada The Verge, Kamis, 14 Oktober 2021.

Ambisi semacam itu memiliki implikasi kerahasiaan pribadi yang sangat besar. Pakar privasi sudah khawatir tentang bagaimana kacamata AR Facebook memungkinkan pemakainya merekam secara diam-diam. Kekhawatiran seperti itu hanya akan diperburuk jika versi perangkat keras yang akan datang tidak hanya merekam, tapi juga menganalisis dan menyalinnya, mengubah pemakainya menjadi mesin pengawasan berjalan.

Advertising
Advertising

Penelitian ini mengacu pada analisis video orang pertama, atau ‘egosentris’. Ini terdiri dari dua komponen utama: kumpulan data terbuka dari video egosentris dan serangkaian tolok ukur yang menurut Facebook dapat ditangani oleh sistem AI di masa depan.

Kumpulan data itu adalah yang terbesar dari jenisnya yang pernah dibuat, dan Facebook bermitra dengan 13 perguruan tinggi di seluruh dunia untuk mengumpulkan data. Secara total, sekitar 3.205 jam rekaman diambil oleh 855 peserta yang tinggal di sembilan negara berbeda. Perguruan tinggi, bukan Facebook, bertanggung jawab mengumpulkan data.

Peserta, yang sebagian dibayar, mengenakan kamera GoPro dan kacamata AR untuk merekam video aktivitas tanpa naskah. Mulai dari pekerjaan konstruksi, membuat kue, hingga bermain dengan hewan peliharaan dan bersosialisasi dengan teman. Semua rekaman dide-identifikasi oleh perguruan tinggi, termasuk mengaburkan wajah para pengamat dan menghapus informasi pengenal pribadi apa pun.

Menurut Grauman, dataset ini adalah yang pertama dari jenisnya baik dalam skala dan keragaman. Proyek sebanding terdekat, katanya, berisi 100 jam rekaman orang pertama yang diambil seluruhnya di dapur. “Kami telah membuka mata sistem AI ini ke lebih dari sekadar dapur di Inggris dan Sisilia, tapi (rekaman dari) Arab Saudi, Tokyo, Los Angeles, dan Kolombia.”

Saat ini, sistem AI akan merasa sangat sulit untuk mengatasi masalah ini, tapi membuat kumpulan data dan tolok ukur adalah metode yang telah dicoba dan diuji untuk memacu pengembangan di bidang AI. Memang, pembuatan satu set data tertentu dan kompetisi tahunan terkait, yang dikenal sebagai ImageNet, sering dianggap sebagai awal dari ledakan AI baru-baru ini.

Kumpulan data ImagetNet terdiri dari gambar-gambar dari berbagai macam objek yang peneliti latih sistem AI untuk mengidentifikasi. Facebook berharap proyek Ego4D-nya akan memiliki efek serupa untuk dunia augmented reality. Perusahaan mengatakan sistem yang dilatih pada Ego4D mungkin suatu hari nanti tidak hanya digunakan di kamera, tapi juga robot asisten di rumah, yang juga mengandalkan kamera orang pertama untuk menavigasi dunia di sekitar mereka.

THE VERGE

Baca juga:
Facebook Ungkap Teknologi Kabel Bawah Laut Terbarunya, Kapasitas 200 Kali Lipat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

12 jam lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

16 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Microsoft Komitmen Investasi Rp 27,6 T, untuk Pelatihan AI hingga Developer GitHub

4 hari lalu

Microsoft Komitmen Investasi Rp 27,6 T, untuk Pelatihan AI hingga Developer GitHub

Ada 840 ribu orang yang akan menikmati pelatihan Microsoft. Sepuluh ribu developer dipersiapkan jadi ahli AI.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

4 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

4 hari lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

7 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

7 hari lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

7 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

8 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya

Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

8 hari lalu

Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

Qualcomm merilis chip terbaru mereka bernama Snapdragon X Plus untuk performa di laptop dengan dukungan kecanggihan AI

Baca Selengkapnya