Alasan Akademisi Dukung Tes PCR Jadi Syarat Wajib Naik Pesawat

Senin, 25 Oktober 2021 12:47 WIB

Petugas mendata dan melakukan tes PCR bagi penumpang yang datang dari luar negeri di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Sabtu, 23 Oktober 2021. TEMPO/MARTHA WARTA SILABAN

TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 mengeluarkan Surat Edaran Nomor 21 tahun 2021 yang mengatur ketentuan pelaku perjalanan dalam negeri pada Kamis, 21 Oktober 2021. Khusus untuk transportasi udara, setiap calon penumpang diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes PCR maksimal 2x24 jam.

Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, mengaku setuju tes PCR digunakan sebagai syarat perjalanan dengan pesawat. “Ya karena memang merupakan gold standard dengan tingkat akurasi paling tinggi,” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Senin, 25 Oktober 2021.

Menurut Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 itu, hasil negatif PCR bisa memberikan keamanan yang lebih tinggi untuk pencegahan penularan Covid-19. Berbeda dari rapid antigen yang hasilnya kemungkinan besar bisa terjadi terjadi false negatif.

“Kalau pakai rapid test antigen, bisa jadi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19 masih ada di tubuh seseorang, dan tentu berpotensi menular ke orang sekitarnya,” katanya lagi.

Tidak hanya soal tes PCR, Tjandra juga mengingatkan aturan di bandara yang harus diperbaiki dan diperketat lagi. Dia mengungkap pengalamannya sendiri usai melakukan perjalanan Jakarta-Bali dengan pesawat baru-baru ini. Menurutnya, antrean di bandara telah melupakan aturan jaga jarak, dan makan di dalam pesawat yang membuat orang membuka masker masih dilakukan.

Advertising
Advertising

“Memang tidak salah, tapi membuka masker dan makan sambil banyak bercakap tentu meningkatkan risiko penularan,” ujar dia sambil menambahkan meskipun pesawat sudah dilengkapi dengan HEPA Filter.

Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom, juga menyatakan hal senada. Menurutnya, mewajibkan tes PCR sebagai syarat mobilitas masyarakat sangat baik untuk mencegah perpindahan virus dari satu tempat ke tempat lain.

Virus corona Covid-19 disebutnya sangat unik, dan tanpa tes PCR di kala kondisi belum aman dinilainya sangat mengkhawatirkan. Jika, ada pihak yang keberatan dengan masalah biaya, hal itu bisa dibicarakan dengan pemerintah sebagai pembuatan kebijakan.

“Kan ada subsidi, yang terpenting jangan dihilangkan kewajiban untuk tes PCR bagi yang bepergian,” tutur Nidom yang juga Ketua Tim Laboratoriun Profesor Nidom Foundation (PNF) itu.

Baca juga:
Gempa Swarm dari Ambarawa Masih Berlanjut Hari Ini


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

5 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

7 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

12 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

15 jam lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

15 jam lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

1 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

1 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya