Beli iPhone 12 tak Dapat Charger, Mahasiswa di Cina Gugat Apple

Kamis, 28 Oktober 2021 13:03 WIB

MagSafe. Kredit: Apple

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak lima mahasiswa dari Beijing dan Shanghai, Cina, menggugat Apple karena telah merilis iPhone 12 tanpa pengisi daya atau charger di dalam kemasannya. Mereka menuduh raksasa teknologi yang berkantor pusat di Cupertino, Amerika Serikat itu, memiliki motivasi keuntungan semata.

Sebuah laporan dari Shanghai Law Journal menjelaskan salah satu mahasiswa, bernama Xiaofang, merasa frustrasi karena pembelian iPhone 12 Pro Max tidak disertai dengan pengisi daya. Dia menunjukkan kabel yang disertakan dengan perangkat adalah model USB-C to Lightning—tidak kompatibel dengan pengisi daya dinding yang sebelumnya disertakan Apple.

Artinya, pelanggan harus membeli pengisi daya yang kompatibel atau pengisi daya MagSafe—charger magnetik nirkabel Apple—jika mereka belum memilikinya. Xiaofang menuduh bahwa Apple menghilangkan charger untuk mempromosikan pengisi daya MagSafe.

“Keputusan Apple untuk tidak memasukkan pengisi daya dimotivasi oleh keuntungan, dan Apple hanya beroperasi dengan kedok menyelamatkan lingkungan,” katanya.

Xiaofang dan rekan-rekannya membawa kasus itu ke Pengadilan Internet Beijing, dan meminta Apple untuk menyediakan charger. Apple juga diminta membayar 100 Yuan (Rp 222 ribu) untuk pelanggaran kontrak dan untuk biaya litigasi.

Advertising
Advertising

Apple berhenti menyertakan EarPods dan charger mulai 2020 pada iPhone 12, dan memilih hanya menyertakan kabel USB-C to Lightning dalam kemasannya. Menurut Apple, membuang charger dan EarPod seharusnya mengurangi emisi karbon dan melestarikan bahan baku.

Ada beberapa keraguan apakah Apple benar-benar melakukan ini untuk memangkas biaya atau menyelamatkan lingkungan, karena transisi ke 5G juga dapat membuat iPhone lebih mahal. Menghilangkan charger dan EarPods bisa menjadi cara Apple untuk menghemat, dan memaksa pelanggan membeli aksesori secara terpisah yang bisa meningkatkan keuntungan.

Menanggapi gugatan itu, perwakilan dari Apple berpendapat bahwa sudah umum bagi perusahaan untuk menjual ponsel tanpa pengisi daya. “Dalam kemasan iPhone 12 memang tidak ada charger,” kata juru bicaranya.

Kasus ini dilaporkan masih dalam proses pengajuan gugatan dan sempat viral di situs media sosial Cina, Weibo, di mana para siswa telah mendapatkan limpahan dukungan. Menuntut Apple untuk jumlah yang kecil mungkin tampak aneh, tapi ini juga sebelumnya terjadi kepada Shanghai Disney Resort yang digugat seorang siswa di Cina senilai 50 yuan pada 2019. Alasannya, tidak mengizinkan pelanggan membawa makanan ke taman—Disney kemudian mengakui dan setuju untuk membayar.

Gugatan soal charger ini juga bukan yang pertama terjadi, sebelumnya awal tahun ini regulator Brasil mendenda Apple US$ 2 juta (Rp 28 miliar) karena tidak melengkapi charger di kemasan iPhone 12, menuduh bahwa Apple menyesatkan pelanggan.

THE VERGE | SHANGHAI LAW JOURNAL | GLOBAL TIMES

Baca juga:
Brasil Denda Apple Rp 28 Miliar karena iPhone 12 tak Sediakan Charger

Berita terkait

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

36 menit lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

8 jam lalu

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

9 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

10 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

10 jam lalu

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

Aliansi BEM se-UI mengangkat kartu hitam dalam sidang terbuka LPJ Rektor UI, Ari Kuncoro pada Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

15 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

20 jam lalu

Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

Kemendikbudristek menegaskan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), melainkan penambahan kelompok tarif dan rekonfigurasi kelas UKT.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

21 jam lalu

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

Sebanyak 65 persen program studi di sejumlah fakultas di UGM mengalami kenaikan besaran uang kuliah tunggal atau UKT.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

21 jam lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?

1 hari lalu

Mahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?

Mahasiswa di berbagai kampus soroti kenaikan biaya UKT. Apa itu uang kuliah tunggal dan iuran pengembangan insutusi atau IPI, apa Bedanya?

Baca Selengkapnya