Dilepas di Hutan Bandung Selatan, Owa Jawa Goku Pernah Lupa Cara Berayun

Jumat, 29 Oktober 2021 12:27 WIB

Owa Jawa betina bernama Goku yang dilepasliarkan ke Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis 28 Oktober 2021. FOTO/DOK ASPINALL

TEMPO.CO, Bandung - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan The Aspinall Foundation Indonesia Program kembali melepas liar satwa primata jenis Owa Jawa (Hylobates moloch), Kamis 28 Oktober 2021. Pelepasan dilakukan di Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, yang kali ini dikaitkan dengan Hari Owa Sedunia yang diperingati setiap 24 Oktober.

Owa Jawa yang dilepas yaitu Goku, betina berusia 3 tahun. Satwa itu sempat dipelihara selama 3 bulan oleh seorang warga di Cimahi. Setelah tahu owa Jawa dilindungi Undang-undang, warga itu menyerahkan Goku ke BBKSDA Jawa Barat lalu diteruskan ke Pusat Rehabilitasi Primata Jawa kelolaan Aspinall di Ciwidey, Kabupaten Bandung, pada Agustus 2020.

Goku nyaris kehilangan kemampuannya untuk berayun. Selama dipelihara orang, dia menempati kandang yang kecil. Per sekarang, owa seberat 4,3 kilogram itu telah menjalani masa karantina dan sosialisasi selama lbih dari satu tahun.

Selain Goku, ada dua owa lainnya yang berkelamin jantan. Owa bernama Uut, 18 tahun, tadinya dipelihara seorang warga di Garut selama 16 tahun. Riwayat hidunya diwarnai pada umur 10 tahun sifat agresifnya muncul hingga mengejar dan menyerang orang. Satwa berbadan cukup kekar seberat 6,1 kilogram itu menjalani masa karantina dan sosialisasi selama lebih dari 2 tahun belakangan.

Owa jantan lainnya, Obar, 8 tahun, berbobot 7,5 kilogram, punya riwayat berbeda. Seorang warga menemukannya di puncak Mega Gunung Puntang. Perilakunya saat itu dilaporkan jinak dan makan sampah. Satwa itu kemudian dibawa ke Aspinall dan disiapkan kondisinya selama 1 tahun lebih untuk dilepaskan kembali.

Advertising
Advertising

“Owa Jawa yang dinyatakan dalam kondisi kesehatan baik oleh tim medis siap untuk dilepasliarkan,” kata Made Wedana, The Aspinall Foundation – Indonesia Country Director lewat siaran pers, Kamis, 28 Oktober 2021.

Ketiga owa itu menjadi satwa ke-46, 47 dan 48 yang dilepasliarkan tim BBKSDA Jawa Barat dan Aspinall ke alam liar. Selanjutnya tim akan memantau perkembangan keseharian mereka di hutan. Caranya dengan mengikuti pergerakan dan pengamatan proses adaptasi hingga minimal selama enam bulan.

Owa Jawa jantan bernama Uut yang dilepasliarkan ke Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis 28 Oktober 2021. FOTO/DOK ASPINALL

Owa Jawa merupakan salah satu jenis primata endemik atau hanya ada di Pulau Jawa. Status hidupnya termasuk ke dalam daftar satwa yang terancam punah (endangered) secara global. Perkiraan populasi owa Jawa di alam kini sekitar 2.000-4.000 individu.

Mereka tersebar di beberapa kawasan konservasi dan hutan lindung di Jawa Barat dan sebagian kecil di kawasan hutan lindung di Jawa Tengah. Owa Jawa bersama beberapa jenis satwa liar Indonesia lainnya juga telah masuk ke dalam daftar 25 spesies fauna dan flora yang masuk prioritas konservasi oleh pemerintah. Target peningkatan jumlahnya di alam dengan cara menjaga populasi yang tersisa.

Baca juga:
KLHK Tangkap Pemburu Liar, Sita Kulit Harimau dan Janin Rusa

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

33 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

39 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

53 hari lalu

Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Konflik Warga Bandung dengan Kawanan Monyet, BBKSDA Jabar Siapkan Kandang Jebak

58 hari lalu

Antisipasi Konflik Warga Bandung dengan Kawanan Monyet, BBKSDA Jabar Siapkan Kandang Jebak

Sekelompok monyet itu sejauh ini diketahui pertama kali muncul di daerah Dago.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

59 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

3 Maret 2024

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

27 Februari 2024

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.

Baca Selengkapnya