Di Unpad, Biskuit Kaya Khasiat Menjelma dari Limbah Kulit Kopi

Kamis, 4 November 2021 14:17 WIB

Perwakilam tim Sa.co Bites, Adhitya Gustiana Maulidan dan Muhammad Ilham Naufal , sedang memamerkan produk camilan dari kulit kopi dalam acara pameran produk inovasi FMIPA Unpad di halaman Gedung Prof. Otto Soemarwoto kampus FMIPA Unpad, Jatinangor, Rabu 3 November 2021. (Foto: Dadan Triawan/unpad.ac.id)

TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa dari dua fakultas di Universitas Padjadjaran (Unpad) mengolah limbah kulit kopi menjadi camilan berupa biskuit. Agar lebih menyehatkan, mereka juga mencampurkan bahan saffron atau kuma-kuma.

Inisiatif itu, dan idenya yang terkait dengan isu lingkungan dan ekonomi khususnya di kalangan petani kopi, diganjar penghargaan sebagai pemenang Hibah Inovasi Pre-Startup Unpad 2021.

Tim mahasiswa ini berasal dari Fakultas MIPA dan Teknologi Industri Pertanian, yakni Adhitya Gustiana Maulidan, Muhammad Naufal Rendyanto, Rayyan Al Muddatstsir Fasa, Suyus Aira Yasmine Aldriana dan Georgina Jeanette. Mereka dibimbing oleh dosen Diah Chaerani.

Produk biskuitnya dinamakan Sa.co Bites, singkatan dari saffron dan coffee. “Karena produk ini bahan bakunya mengandung dua bahan itu,” kata Adhitya di laman Unpad, Kamis, 4 November 2021.

Dia menuturkan, ide Sa.co Bites berawal dari keinginan membuat makanan sehat sekaligus solusi untuk limbah kulit kopi. Menurutnya, tren gaya hidup minum kopi tidak sebanding dengan pemanfaatan limbahnya.

Advertising
Advertising

Biasanya, Adhitya menjelaskan, kulit kopi sebatas dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, pakan ternak, atau minuman cascara. Namun belum banyak yang memanfaatkan kulit kopi untuk diolah menjadi makanan.

Padahal kulit kopi berkhasiat antara lain mencegah sembelit, menjaga imunitas, dan mencegah sejumlah penyakit. Begitu juga dengan saffron yang saat ini tengah banyak diminati masyarakat karena manfaatnya dalam menangkal radikal bebas, memperbaiki suasana hati, dan mencegah kanker.

Dalam pembuatannya, Adhitya dkk mula-mula mengolah kulit kopi menjadi tepung, kemudian mencampurnya dengan saffron dan gula kelapa untuk menjadi kepingan biskuit. Adhitya mengatakan, camilan itu tidak menggunakan produk turunan susu, gluten, dan telur.

“Awalnya produk kami menyasar target pasar orang-orang yang mengidap penyakit celiac disease dan autisme,” katanya sambil menambahkan pasokan kulit kopi dari petani di Jatiroke, Sumedang.

Sejauh ini biskuit itu, kata Adhitya, diminati konsumen yang kebanyakan kalangan mahasiswa. Penjualannya sekitar 350 kemasan yang masing-masing seberat 20 dan 200 gram. Selain secara daring, penjualan biskuit juga menggaet mitra kedai kopi di wilayah Jatinangor. Mereka kini tengah mengembangkan varian rasa dan memperluas jaringan serta pasar.

Baca juga:
Biji Kopi Aroma IoT, Tim ITB Juara di University Startup World Cup 2020

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

2 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

3 hari lalu

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

5 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?

Baca Selengkapnya

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

5 hari lalu

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

BEM UNS menyampaikan 8 tuntutan terkait kenaikan biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

6 hari lalu

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

6 hari lalu

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

Aliansi BEM se-UI mengangkat kartu hitam dalam sidang terbuka LPJ Rektor UI, Ari Kuncoro pada Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

6 hari lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

6 hari lalu

Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

Kemendikbudristek menegaskan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), melainkan penambahan kelompok tarif dan rekonfigurasi kelas UKT.

Baca Selengkapnya