BMKG Bantah Revisi Data Petir di Kasus Kebakaran Kilang Balongan

Senin, 15 November 2021 05:07 WIB

Kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin dinihari, 29 Maret 2021. Kebakaran kilang minyak PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan terlihat dari jarak sejauh lima kilometer. Foto: Dok Pemadam Kebakaran Indramayu

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran tangki minyak Pertamina di kilang Cilacap, Sabtu malam, 13 November 2021, mengingatkan kejadian serupa di kilang minyak Balongan, Indramayu pada 29 Maret 2021. Selain menyimpulkan petir sebagai penyebab kebakaran, Pertamina juga mengklaim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan revisi soal petir di Balongan.

“Tidak berubah, pada waktu kebakaran Balongan tidak ada petir di Balongan bahkan Indramayu,” kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono kepada TEMPO, Minggu 14 November 2021.

Menurut Rahmat, BMKG tidak pernah mengubah kesimpulan. “Bahwa tidak terjadi sambaran petir pada pukul 00.45 WIB saat terjadi kebakaran di kilang minyak Pertamina Balongan di Indramayu,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan TEMPO.CO, dalam rapat bersama Komisi Energi DPR, Rabu, 29 September 2021, Pertamina melaporkan hasil investigasi atas insiden kebakaran kilang Balongan. Pertamina menyatakan kebakaran disebabkan oleh petir. Awalnya petir membocorkan tangki berisi bahan bakar minyak, lalu petir berikutnya memicu kebakaran di tangki itu.

Selain itu, Pertamina menyebut BMKG telah mengubah laporan mereka soal petir di hari insiden tersebut. "Semula dia nyatakan tidak ada, tapi lakukan revisi," kata Direktur Utama Kilang Pertamina International, Djoko Priyono, dalam rapat itu. Menurutnya, BMKG menerbitkan laporan pada 31 Maret 2021, yang kemudian diubah pada 1 April 2021 dalam laporan ME.02.03/379/KLEM/III/2021.

Advertising
Advertising

Adapun menurut Rahmat, BMKG tidak pernah melakukan revisi laporan soal petir, melainkan memberi data tambahan ke Pertamina. Kronologinya, Pertamina RU-IV Balongan Indramayu mengajukan permohonan data cuaca dan petir di area kilang minyak dengan kisaran waktu per 28 Maret 2021 pukul 22.00 WIB hingga 29 Maret 2021 pukul 02.00 WIB. Surat permohonannya bernomor 069/E 16300/2021/S6 itu dari Manager Reliability PT Pertamina RU-IV Balongan.

Kemudian, kata Rahmat, BMKG Stasiun Geofisika Bandung menyampaikan data Informasi Meteorologi dan Geofisika di Balongan, Indramayu, lewat surat bernomor ME.02.03/379/KLEM/III/2021. Isinya menyatakan bahwa tidak ada sambaran petir pada pukul 00.45 WIB di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu.

Peta Sambaran Petir tanggal 29 Maret 2021 pukul 00:00-02:00 WIB, dimana kotak merah menunjukkan waktu kejadian, kordinat lokasi dan jarak terhadap lokasi kilang minyak. Foto/Sumber BMKG

Setelah itu, Rahmat menuturkan, Pertamina mengajukan permohonan data kembali lewat telepon ke BMKG Bandung. Saat itu data yang diminta waktunya lebih maju, yaitu dari pukul 20.00 WIB pada 28 Maret 2021. Sebelumnya Pertamina meminta data yang mulai pukul 22.00 WIB. “Kalau dibilang (Pertamina) berubah datanya ya pasti karena waktu yang diinginkannya berbeda,” kata Rahmat.

Dia menegaskan, penambahan data petir ke Pertamina itu tidak mengubah kesimpulan BMKG bahwa tidak ada sambaran petir di Balongan pada waktu kebakaran di kilang pada pukul 00.45 WIB, 29 Maret 2021.

Baca juga:
Petir Sebabkan Kebakaran Tangki di Kilang Pertamina Cilacap? Ini Keterangan BRIN dan BMKG

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

4 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

12 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

20 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

23 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya