Mengenal Capungan Banggai, Ikan Hias Endemik Indonesia Timur

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 17 November 2021 17:15 WIB

Ilustrasi ikan hias (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kekayaan alam Indonesia memberikan banyak keragaman hewani. Jumlah daerah perairan yang luas menjadi tempat hidup berbagai jenis makhluk hidup, khususnya ikan. Salah satu yang menjadi maskot ikan hias asli Indonesia adalah Ikan Capungan Banggai.

Dilansir dari indonesia.go.id, ikan dengan nama latin Pterapogon kauderni ini berasal dari wilayah Timur Indonesia. Melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 resmi menjadi ikan endemik mewakili 650 spesies ikan hias lainnya yang hidup di perairan laut Indonesia.

Badannya pipih dengan sirip yang menjuntai. Ini termasuk pada sirip ekornya yang seperti terbelah. Tak terlalu panjang, capungan banggai hanya sekitar 7-8 sentimeter yang dihiasi sisik-sisik halus dan berkilau dengan warna emas, perak, ataupun coklat tua tembaga.

Terdapat tiga pita berwarna hitam yang melintang pada tubuh ikan hias ini, pada bagian kepala, memanjang dari sirip perut naik ke sirip punggung depan, dan terakhir pada sirip anal melintasi perut lalu memanjang hingga ujung sirip punggung.

Ikan Capungan Banggai juga memiliki siklus yang unik, yakni mencapai usia dewasa pada tahun pertamanya dan mampu hidup hingga lima tahun dengan kondisi lingkungan yang sehat. Bila di lingkungan alamnya, ikan ini hidup berkelompok hingga mencapai 40 ekor.

Advertising
Advertising

Pada proses perkawinannya, jantan akan berenang melingkari betina. Bila keduanya cocok, mereka akan memisahkan diri dari kelompoknya dan melakukan perkawinan. Setelah itu, pembuahan akan dilakukan secara eksternal. Tugas ikan pejantan untuk memantau dan telur yang telah terbuahi akan dimasukan ke dalam perutnya untuk di perami dalam kurun waktu 10-12 hari hingga menetas.

Selama proses ini, pejantan akan menjalani puasa penuh dan akan membakar cadangan lemak pada tubuhnya. Hal ini diperlukan guna menjaga metabolisme tubuhnya tetap berfungsi dengan baik. Pada saat ini pula, bayi-bayi ikan akan tumbuh dengan cadangan nutrisi yang dibawa sejak dalam bentuk telur.

Biasanya, rata-rata telur yang terbuahi dalam satu perkawinan hingga 40 butir telur. Guna menampung bayi-bayi ikan, sang pejantan akan mengembungkan rongga mulutnya, terutama pada bagian rahang bawang.

Perlu 7-8 hari untuk pejantan mengeluarkan bayi-bayi capungan banggai yang telah menetas. Di saat ini, bayi ikan tumbuh dengan morfologi yang lengkap dari mulut hingga ke ekor dengan panjang delapan milimeter. Di sinilah pejantan akan memuntahkan anak-anaknya dari mulut.

Nama Ikan Capungan Banggai mulai masuk ke glosari ikan sejak 1920. Penemunya adalah Walter Kaudern yang meyakininya sebagai satwa endemik yang hidup di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Namun lewat campur tangan manusia, ikan ini dapat dijumpai pada perairan Teluk Palu, Kendari, Ambon, Gorontalo, hingga ke Bali.

RAHMAT AMIN SIREGAR

Baca juga: Ahli: Sejumlah Spesies Ikan Endemik Indonesia di Ambang Punah

Berita terkait

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

5 hari lalu

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

Menteri Trenggono menargetkan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Kawarang, Jawa Barat dapat menghasilkan 10 ribu ton ikan per tahun.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

6 hari lalu

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

Orang utan memiliki kemiripan DNA 96.4 persen terhadap manusia, mereka termasuk primata cerdas yang beradaptasi dengan baik di alam maupun tempat penangkaran.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

8 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

13 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

15 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

16 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

17 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

17 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

17 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

17 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya