Epidemiolog: Penularan Covid-19 di Indonesia Sudah 100 Persen Varian Delta

Sabtu, 20 November 2021 10:00 WIB

Petugas medis kepolisian bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 untuk warga di RW 02 Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta, Sabtu, 14 Agustus 2021. Polsek Sawah Besar melaksanakan vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah bagi warga yang belum di vaksin guna mencapai target vaksinasi yang dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunal atau herd immunity. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Penularan kasus baru Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia telah seluruhnya berasal dari SARS-CoV-2 varian Delta. Memiliki bilangan reproduksi dasar 5-8, varian virus itu membuat vaksin yang digunakan saat ini harus diperluas cakupannya hingga lebih dari 100 persen populasi penduduk. Ini artinya, herd immunity tidak akan pernah tercapai.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Windhu Purnomo, mengungkap kalkulasi itu saat dihubungi, Jumat 19 November 2021. “Sekarang kita sudah telanjur kemasukan virus delta. Dari data whole genome sequence, sudah sejak awal Oktober atau akhir September lalu, sampel yang ada sudah seratus persen Delta,” kata dia.

Bilangan reproduksi dasar virus adalah istilah dalam epidemiologi untuk menggambarkan daya tular virus. Angka 5-8 berarti virus Covid-19 varian Delta mampu menyebar dari satu orang yang sudah terinfeksi ke 5-8 orang lainnya.

Bandingkan dengan daya tular virus Covid-19 yang pertama menyebar di Wuhan, Cina, yang sebesar 2,4-2,6. Atau, virus yang menciptakan gelombang pertama Covid-19 di Eropa pada tahun lalu yang memiliki daya tular 3, serta varian Alpha yang menyebar dari Inggris yang sebesar 4-5.

Dalam kalkulasinya, Windhu menggunakan nilai efikasi vaksin rata-rata 75 persen untuk mewakili sejumlah Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia seperti Sinovac, AstraZeneca, Pfizer dan Moderna. Sebagai catatan, jumlah dosis terbesar yang digunakan adalah Sinovac lalu AstraZeneca.

Advertising
Advertising

Hasilnya, didapat angka proporsi populasi yang harus divaksinasi untuk mencapai herd immunity adalah 111 persen alias melebihi populasi penduduk Indonesia. “Apalagi kalau kita kemasukan subvarian Delta yang lebih menular, seperti AY.4.2.? Dengan sekarang saja kita sudah kewalahan dan herd immunity tak tercapai,” kata Windhu.

Itu sebabnya, Windhu menilai, sudah tepat pemerintah menjaga seluruh pintu masuk negara ini dari kemungkinan masuknya varian baru Covid-19. Begitu juga dengan aturan karantina dan screening yang dilakukan. Dia berharap tak ada lagi mafia yang bisa mengabaikan semua aturan yang sudah dibuat tersebut.

Selain itu, dia menegaskan prinsip yang tetap yakni semua orang harus divaksinasi. Pemerintah harus bisa mencapai target seratus persen, termasuk mengedukasi mereka yang selama ini menolak dan menghindar. “Paling tidak upayakan 100 persen dosis protektif (dosis penuh untuk setiap jenis vaksin yang digunakan), terutama lansia,” kata Windhu.

Dia menambahkan pemerintah juga harus siapkan dosis booster untuk para lansia dan mereka yang mengidap komorbid yang memungkinkan untuk mendapat Vaksin Covid-19. "Mestinya bisa gratis dengan pemberian berbasis risiko," kata Windhu.

Baca juga:
Studi Covid-19 Iran: Semua Warga Sudah Terinfeksi tapi Belum Herd Immunity

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

8 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

13 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya