Terkini dari Afsel, Varian Omicron Dorong Lonjakan Tajam Kasus Covid-19

Sabtu, 4 Desember 2021 06:27 WIB

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona varian Omicron mendorong peningkatan tajam kasus baru Covid-19 di Afrika Selatan. Otoritas kesehatan setempat menyatakan, SARS-CoV-2 varian terbaru itu telah dengan cepat menjadi yang dominan di negaranya.

Sepanjang Kamis 2 Desember 2021, Afrika Selatan melaporkan sebanyak 11.535 kasus baru, atau meningkat dari 8.561 kasus pada Rabu. Kasus baru pada Rabu itupun telah hampir dua kali lipat daripada hari sebelumnya. Proporsi kasus positif dari total hasil tes (positivity rate) melompat dari 10,2 persen pada Selasa menjadi 16,5 persen pada Rabu.

“Ada indikasi yang kuat, lonjakan kasus yang terjadi bukan semata karena penambahan jumlah testing,” bunyi pernyataan National Institute for Communicable Diseases (NICD) Afrika Selatan.

Per Rabu, NICD menghitung, kasus positif varian Omicron yang pertama terdeteksi pada 8 November—dilaporkan ke WHO pada 24 November--telah menyumbang 74 persen dari 249 genom virus hasil sekuensing pada bulan sebelumnya. Ada kekhawatiran kalau varian Omicron mampu mengatasi kekebalan tubuh hingga batas tertentu, tapi NICD dalam laporan pemantauan terkininya mengatakan, “Proteksi terhadap gejala infeksi yang berat dan vaksin-vaksin seharusnya hanya sedikit saja terdampak.”

Di Provinsi Gauteng, pusat lonjakan kasus baru di Afrika Selatan, positivity rate naik lebih tajam lagi yakni 2 persen pada pertengahan November lalu menjadi 24 persen pada pekan ini. Pejabat kesehatan setempat mengatakan angka reproduksi atau daya tular virus varian Omicron di provinsi padat penduduk itu terukur hingga 6,3—melampaui reproduksi virus varian Delta global yang lebih dari 5,0.

Advertising
Advertising

Di provinsi itu pula terjadi kenaikan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit. Peningkatan dialami di seluruh kelompok usia, terutama balita. “Kasus baru di antara balita kini nomor dua setelah lansia,” kata Waasila Jassat dari NICD, Jumat 3 Desember 2021.

Ketua tim ilmuwan di WHO, Soumya Swaminathan, mengatakan kalau penambahan jumlah kasus yang terjadi menunjukkan varian Omicron memiliki daya tular tinggi tapi tak harus menjadi panik. Alasannya, situasi saat ini berbeda daripada tahun lalu. Saat ini, varian Delta menguasai hingga 99 persen kasus global, dan belum bisa diprediksi apakah varian Omicron bisa ganti mendominasi.

Dia juga menekankan belum mencatat kasus kematian terkait varian Omicron. Tapi, tetap, menyerukan kepada para produsen vaksin bersiap untuk kemungkinan kebutuhan menyesuaikan produknya untuk bisa memberi perlindungan melawan varian Omicron.

NEW SCIENTIST, THE GUARDIAN, CNN

Baca juga:
Covid-19 Varian Omicron Diduga Menyebar di Anime NYC 2021, Dikunjungi 53 Ribu Orang


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

4 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya