Status Gunung Semeru Naik Jadi Siaga, Simak Penjelasan Badan Geologi

Jumat, 17 Desember 2021 08:51 WIB

Material pijar yang meluncur dari kawah Jonggring Seloka Gunung Semeru kembali menimbulkan awan panas guguran, Kamis pagi, 16 Desember 2021 sekitar pukul 09.00 WIB. (Istimewa)

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Keputusan diambil berselang hampir dua minggu dari erupsi yang meluncurkan awan panas dashyat pada 4 Desember lalu.

“Aktivitas Gunung Api Semeru dinaikkan dari level Waspada menjadi Siaga--satu level di bawah Awas--terhitung mulai 16 Desember 2021 pukul 23:00 WIB,” kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, dikutip dari keterangannya, Jumat, 17 Desember 2021.

Badan Geologi menaikkan radius area berbahaya dengan naiknya status aktivitas Gunung Semeru tersebut. Radius larangan melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan serta sempadan sungainya menjadi sejauh sejauh 13 kilometer dari puncak.

"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” kata Eko.

Badan Geologi sebelumnya merekomendasikan daerah yang dihindari dalam radius satu kilometer dari puncak, kini diperluas menjadi radius 5 kilometer. “Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” kata Eko soal penambahan radius yang ini.

Advertising
Advertising

Bukan hanya di Besuk Kobokan, Badan Geologi juga meminta agar mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Kawasan yang dimasud adalah Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain juga, Eko menyebutkan, potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Eko menjelaskan, Badan Geologi menaikkan status aktivitas Gunung Semeru karena terjadi peningkatan jarak luncuran awan panas guguran aliran lava. Aktivitas awan panas guguran berpotensi terjadi karena adanya endapan lava dengan panjang aliran lebih kurang 2 kilometer dari pusat erupsi.

“Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung alirannya sehingga mengakibatkan awan panas guguran,” kata dia.

Eko menambahkan, potensi aliran lahar juga masih tinggi karena curah hujan yang masih cukup tinggi. Dia mengutip data dari BMKG yan memperkirakan musim hujan akan berlangsung selama 3 bulan ke depan. "Secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas yang terjadi masuk/kontak dengan air sungai,” kata dia.

Badan Geologi mencatat sepanjang Kamis, 16 Desember 2021, terjadi tiga kali luncuran awan panas dari kawah Gunung Semeru. Masing-masing pukul 9.01 WIB sejauh 4,5 kilometer dari puncak, terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 milimeter dengan durasi 912 detik.

Tangkapan layar citra satelit yang menunjukkan bukaan baru aliran lava dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru 4 Desember 2021. Aliran pemicu awan panas guguran dahsyat itu terbentang sepanjang 710 meter, lebar 110 meter. (Antara/Devi Nindy)

Luncuran awan panas kembali terjadi pukul 9.31 WIB yang terekam di seismograf dengan amplitudo 17 milimeter dengan durasi 395 detik. Luncuran ini tidak teramati secara visual karena gunung api tertutup kabut. Selanjutnya, sore pukul 15.42 WIB sejauh 4,5 kilometer, dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dengan durasi 400 detik.

Kegempaan didominasi oleh gempa letusan, embusan, dan guguran. Jumlah gempa guguran meningkat dalam tiga hari terakhir sebanyak 15-73 kejadian per hari dari rata-rata 8 kejadian per hari sejak 1 Desember 2021.

Baca juga:
Paling Mematikan Keempat, Gunung Awu Naik Status Jadi Waspada


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

2 hari lalu

Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

4 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

4 hari lalu

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

4 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

4 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

5 hari lalu

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

5 hari lalu

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

5 hari lalu

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

7 hari lalu

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.

Baca Selengkapnya