Covid-19 Varian Omicron di Indonesia, Ahli Usul Mitigasi Sampai 4 Lapis

Jumat, 17 Desember 2021 09:31 WIB

Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Desember 2021. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi masuknya Covid-19 varian Omicron ke wilayah Indonesia. TEMPO/Ridho Fadilla

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, mengusulkan empat hal yang perlu dilakukan untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Kasus pertama infeksi varian itu telah ditemukan di pusat karantina Wisma Atlet, yaitu pada satu petugas kebersihan.

“Ada empat hal segera yang harus dilakukan untuk mendeteksi dan sedapat mungkin membatasi penularannya,” ujar dia saat dihubungi, Jumat pagi, 17 Desember 2021.

Pertama, harus dicari siapa saja yang menulari pasien tersebut. Tjandra menyebut ada dua kemungkinan penularan yang terjadi, bisa dari warga Indonesia yang baru datang dari luar negeri dan dirawat di Wisma Atlet, atau tertular dari sesama petugas di sana.

Jika tertular dari warga Indonesia yang baru datang dari luar negeri, sejatinya akan dapat dilacak karena daftar semua pasien Wisma Atlet selama 14 hari ke belakang tentu tersedia. Data itu lengkap dengan alamat, tinggal di cek satu per satu.

Jika tertular dari sesama petugas maka juga dapat dicek dengan siapa saja dia kontak dalam 14 hari terakhir. “Hanya, kalau tertular dari sesama petugas harus ditelusuri lagi dari mana petugas itu tertular dan seterusnya secara cermat,” kata Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 itu.

Advertising
Advertising

Tindakan kedua, sesudah nanti ditemukan yang pertama menulari pasien itu, perlu ditelusuri ke mana saja dia bepergian dalam 14 hari terakhir. Hal yang sama seperti yang dilakukan pada kontak pasien, atau kontak dari sumber lain penular pasien. Siapa saja yang kontak langsung dengan dia harus diperiksa PCR.

Di Singapura, Tjandra membandingkan, "Yang kontak langsung ini diberi status Health Risk Warning."

Mereka yang tidak kontak langsung, tapi pernah berada dalam ruangan yang sama juga perlu diidentifikasi, dan diminta sedapat mungkin membatasi mobilisasi. Serta segera menghubungi petugas kesehatan kalau ada keluhan dan atau ingin diperiksa.

“Hal ketiga, kalau dari point satu dan dua di atas ditemukan lagi kasus Omicron lain maka tentu harus segera diisolasi/ dikarantina,” tutur Tjandra sambil menambahkan, tujuannya untuk memutus rantai penuluran (brake chain of transmission).

Keempat, Tjandra yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Jakarta itu, menerangkan, tempat yang pernah dikunjungi pasien tertular, dan juga penular, akan baik juga jika diumumkan ke publik. Tujuannya agar siapa yang pernah ke tempat itu bisa waspada.

Pada 15 Desember di Singapura, Tjandra mencontohkan, ada suami istri yang positif Covid-19 varian Omicron. Otoritas kesehatan setempat lalu mengumumkan ke publik secara luas tentang nama empat restoran yang pernah dikunjungi suami-istri itu.

“Ke empat hal ini adalah dalam kerangka upaya mitigasi secara berlapis, yang memang harus kita lakukan di lapangan untuk mengendalikan situasi,” ujar Tjandra.

Baca juga:
Maria Van Kerkhove WHO: Mengatakan Infeksi Varian Omicron Ringan Saja Sangat Berbahaya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

11 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

12 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

5 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

5 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya