FAO, KKP, dan Pemda Sukabumi Tingkatkan Kelangsungan Hidup Ikan Sidat

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 Desember 2021 06:06 WIB

Anakan sidat -elver-hasil pembesaran di Sukabumi. Photo FAO / Yohanes Jaya

TEMPO.CO, Jakarta - FAO, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Pemda Sukabumi bekerja sama memperbaiki tingkat kelangsungan hidup (survival rate) unangi atau ikan sidat yang tengah dalam masa kritis benih (glass eel) ke anakan (elver) melalui proyek FAO-IFish. Demonstrasi pembesaran anakan sidat ini bertempat di Balai Benih Ikan (BBI) Tonjong di Sukabumi. Kabupaten Sukabumi sendiri merupakan daerah penghasil benih sidat dari tangkapan alam. Ini tidak hanya menunjang usaha budi daya lokal, namun turut juga bisnis budi daya sidat di seluruh Indonesia.

Namun sayang, penggunaan ikan sidat secara komersial dapat menekan stabilnya populasi sidat di alam. Karena saat ini tingkat kelangsungan hidup bibit sidat sangat rendah. Jepang dan Eropa sudah mengalami keadaan yang sama, dimana beberapa jenis sidat disana telah masuk kategori terancam punah. Padahal di seluruh restoran Jepang yang ada di dunia, ikan sidat adalah menu yang banyak dicari dan 80% sidat yang dikonsumsi berasal dari hasil Budi daya.

Proyek yang mendapat bantuan finansial dari Global Environment Fund (GEF) ini telah ditinjau oleh National Project Manager Proyek FAO-IFish bersama Bupati Sukabumi dan Kepala Pusat Riset Perikanan pada hari Kamis, 16 Desember 2021 dengan mendangi BBI Tonjong. Tidak hanya meninjau hasil putaran pertama dari demonstrasi pembesaran sidat, kunjungan ini juga sebagai tanda dimulainya demonstrasi putaran kedua. Ternyata hingga 60 persen usaha ini berhasil meningkatkan survival rate benih ke fase anakan.

"Diharapkan hasil dari kegiatan demonstrasi di BBI Tonjong memberikan informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan survival rate sidat dari fase benih ke anakan. Semakin tinggi survival rate, semakin sedikit benih yang perlu diambil dari alam, sehingga dapat mengurangi tekanan pada populasi sidat," kata Yayan Hikmayani, Kepala Pusat Riset Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kunjungan Bupati Sukabumi, Kepala Pusat Riset Perikanan KKP, dan National Project Manager Proyek FAO-IFish ke BBI Tonjong, 16 Desember 2021. Photo © FAO Indonesia

Advertising
Advertising

Kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2018 ini berfokus kepada kebijakan pengarusutamaan prinsip konservasi keanekaragaman hayati perairan darat dengan melakukan demonstrasi dan pemanfaatan berkelanjutan, khususnya untuk spesies ikan sidat (Anguilla sp). Dirasa pentingnya usaha ini untuk meningkatkan sumbangan dari sektor perikanan perairan darat untuk memnuhi gizi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

“Perairan Teluk Pelabuhan Ratu merupakan salah satu perairan strategis jalur ruaya benih sidat di selatan Jawa. Dengan melimpahnya sumber daya benih, Kabupaten Sukabumi akan menyusun program jangka panjang untuk pemanfaatan dan pengelolaan perikanan sidat, serta menjadikan Kabupaten Sukabumi sebagai ikon produsen ikan sidat di Indonesia. Salah satu lokasi yang penting bagi perikanan sidat di Sukabumi adalah BBI Tonjong, sebagai pusat pembesaran benih ke anakan,” ujar Marwan Hamami, Bupati Kabupaten Sukabumi.

Bersama dengan Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dan Charles Sturt University, Australia, proyek ini juga memberikan sarana untuk melancarkan pembangunan jalur laluan ikan pada konstruksi Bendung Caringin di Sungai Cibareno. Jalur tersebut dibangun melintang supaya ikan sidat bisa berpindah di sepanjang wilayah aliran sungai.

“Di samping kerjasama demonstrasi di BBI Tonjong, proyek IFish akan melanjutkan kerja sama dengan Kabupaten Sukabumi pada tahun 2022 untuk menyusun sejumlah kebijakan strategis, seperti peraturan daerah Pengelolaan Perikanan Darat dan Masterplan Pengelolaan Perikanan Sidat di Kabupaten Sukabumi. Kedua kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan integrasi tata kelola perikanan darat, serta sinergi kuat para pihak dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perairan darat dan perikanan sidat,” kata Sudarsono, National Project Manager proyek FAO-IFish dalam rilis FAO.

Adapaun langkah kerja sama proyek IFish ikan sidat di Sukabumi diantaranya ialah studi banding ke Kabupaten Cilacap, Training of trainer untuk pemantauan sumber daya benih sidat, membentuk kelompok kerja Pengelolaan Perairan Darat Terpadu di Kabupaten Sukabumi, serta mengikutsertakan nelayan, pengepul dan komunitas pemancing sebagai ujung tombak pengawasan sumberdaya ikan dan ekosistem sungai di Kabupaten Sukabumi dengan membentuk kelompok masyarakat pengawas.

Proyek ini turut mendukung program prioritas KKP dalam membangun kampung ikan air tawar di Kabupaten Sukabumi berdasar pada kearifan lokal. Masyarakat predesaan yang mengedepankan potensi perikanan lokal, serta menerapkan pendekatan ekosistem dan ramah lingkungan, dengan pembangunan ini diharapkan bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi mereka.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: FAO: Hati-hati Gunakan Antimikroba Cegah Pandemi Tersembunyi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

1 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

2 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

2 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

4 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

6 hari lalu

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

10 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

10 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya